Ilustrasi Internet of Things.
Fintech

Penggunaan Internet of Things (IoT) Bisa Dongkrak Pendapatan Perbankan, Kok Bisa?

  • Director of Technology and Operation PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Toto Prasetyo menyampaikan bahwa dengan penggunaan IoT yang dapat meningkatkan pendapatan bank, maka teknologi ini pun secara tidak langsung dapat memberikan efek positif bagi perekonomian domestik.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Pemanfaatan teknologi Internet of Things (IoT) rupanya memiliki potensi yang cukup positif bagi industri perbankan, termasuk dalam mendongkrak pendapatan.

Director of Technology and Operation PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Toto Prasetyo menyampaikan bahwa dengan penggunaan IoT yang dapat meningkatkan pendapatan bank, maka teknologi ini pun secara tidak langsung dapat memberikan efek positif bagi perekonomian domestik.

Dikatakan oleh Toto, potensi IoT untuk meningkatkan pendapatan industri perbankan tercermin dari kemampuannya untuk meningkatkan personalisasi nasabah, kapabilitas untuk melancarkan otomatisasi operasi, peningkatan keamanan, deteksi penipuan, dan kemampuannya untuk memudahkan proses pembayaran. 

“Implementasi solusi IoT berpotensi untuk meningkatkan pendapatan bank dan bisa memberikan dampak positif ke perekonomian nasional,” ujar Toto dalam webinar Pemanfaatan Internet of Things di Industri Jasa Keuangan, belum lama ini.

Toto pun menyebutkan bahwa pasar IoT secara global di sektor perbankan dan keuangan lainnya telah mencapai US$869 juta atau setara dengan Rp13,34 triliun dalam asumsi kurs Rp15.357 per-dolar Amerika Serikat (AS). 

Nilai pasar ini pun diperkirakan masih akan terus tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahun rata-rata sekitar 18,58% dalam kurun waktu enam tahun ke depan. 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hasan Fawzi pun turut menyampaikan manfaat IoT bagi sektor perbankan dan keuangan lainnya. 

Dikatakan olehnya, teknologi IoT dapat diadopsi untuk menghadirkan layanan jasa transaksi perbankan yang real-time, otomatisasi perangkat dan pemeliharaan dari jarak jauh, dan meningkatkan personalisasi produk yang ditawarkan kepada masyarakat. 

Tidak hanya itu, Hasan juga menyebutkan potensi optimalisasi manajemen risiko untuk mendeteksi tindakan ilegal. 

“IoT dapat berkontribusi dalam mendorong peningkatan transaksi dan pembayaran digital,” kata Hasan. 

Nilai transaksi perbankan digital pada Juli 2023 menurut data Bank Indonesia (BI) tercatat di angka Rp5,03 kuadriliun, tumbuh pesat 15,5% secara tahunan dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

Hasan pun menyampaikan beberapa aspek yang perlu diperhatikan industri keuangan dalam memanfaatkan teknologi IoT ini, di antara lain kesiapan investasi untuk infrastruktur, talenta digital, dan kepatuhan pada regulasi. 

“Kami berharap ketersediaan jaringan internet semakin merata di seluruh penjuru negeri sehingga masyarakat dapat memanfaatkan layanan digital yang disediakan industri jasa keuangan,” kata Hasan.