Konferensi pers peluncuran Laporan Perilaku Pengguna Paylater Indonesia 2024 di Jakarta, Selasa, 25 Juni 2024.
IKNB

Penggunaan Paylater untuk Belanja Offline Melonjak 169 Persen, Ini Penyebabnya

  • Pada tahun 2023, transaksi offline Paylater tumbuh sebesar 169%, dengan kontribusi mencapai 27,7% dari total transaksi Paylater.
IKNB
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA – Popularitas metode pembayaran paylater terus meningkat, tidak hanya di platform e-commerce tetapi juga dalam transaksi belanja offline

Pada 2023, transaksi offline Paylater tumbuh sebesar 169%, dengan kontribusi mencapai 27,7% dari total transaksi Paylater. 

Paylater menjadi pilihan kredit pertama bagi mayoritas responden (68%), menunjukkan inklusivitas dan kemudahan akses yang ditawarkan metode ini.

Peningkatan Kepuasan Pengguna dan Penyebaran Paylater

Laporan hasil kerja sama Kredivo dengan Katadata Insight Center (KIC), berjudul "Laporan Perilaku Pengguna Paylater Indonesia 2024", mengungkapkan bahwa tingkat kepuasan pengguna Paylater mencapai 8,18 dari 10 pada tahun 2024, naik dari 7,96 pada tahun sebelumnya. 

Laporan ini berdasarkan analisis transaksi lebih dari 2 juta pengguna Kredivo di 34 provinsi selama 2023, serta survei online terhadap hampir 7 ribu responden pada 10 Maret – 7 April 2024.

Indina Andamari, SVP Marketing & Communications Kredivo, menyatakan, berbagai temuan menarik dalam laporan ini, mulai dari pemerataan adopsi Paylater hingga kepuasan pengguna lintas generasi, menguatkan optimisme pihaknya terhadap masa depan industri Paylater.

“Semoga kolaborasi strategis kami dengan Katadata Insight Center ini dapat menjadi acuan yang bermanfaat bagi seluruh stakeholder, bukan hanya pelaku industri namun juga regulator, untuk bersama-sama mendorong kemajuan Paylater di Indonesia. Kredivo pun senantiasa berinovasi agar Paylater dapat terus menjadi pembuka akses layanan keuangan bagi masyarakat sekaligus metode pembayaran pilihan baik di merchant online maupun offline,” ujar Indina dalam konferensi pers peluncuran Laporan Perilaku Pengguna Paylater Indonesia 2024 di Jakarta, Selasa, 25 Juni 2024.

Penyebab Lonjakan Transaksi Offline

Adek Media Roza, Ph.D., Executive Director Katadata Insight Center, menjelaskan bahwa transaksi Paylater offline mencapai puncaknya pada kuartal empat tahun 2023, yaitu sebesar 44% dari total transaksi. 

Peningkatan ini terkait dengan libur akhir tahun dan berbagai promo merchant yang mendorong aktivitas belanja. Kota-kota tier 2 dan 3 mendominasi transaksi Paylater offline, dengan persentase sebesar 53,1%, dibandingkan kota tier 1.

Dengan kata lain, akses keuangan yang semakin meluas hingga ke kota-kota tier 2 dan 3 menjadi penyebab di balik melonjaknya transaksi offline yang menggunakan metode pembayaran Paylater. Sementara itu, transaksi di kota-kota tier 1 masih didominasi oleh skema online.

Adopsi Paylater untuk transaksi offline memberi kemudahan bagi masyarakat di tier 2 dan 3 untuk berbelanja tanpa hambatan infrastruktur digital dan tingginya ongkos kirim. 

Hal ini menjadi peluang bagi merchant offline dan penyedia layanan Paylater untuk meningkatkan kerja sama dan mengintegrasikan layanan keuangan digital.

“Berbagai data ini memperlihatkan Paylater yang semakin merata penetrasinya sebagai metode pembayaran pilihan konsumen di berbagai wilayah,” tutur Adek.

Transaksi Online dan Offline: Tren dan Preferensi

Transaksi Paylater online tetap dominan di kota-kota tier 1 dengan kontribusi 50,5% dari total transaksi di kota tier 1, 2, dan 3. 

Penggunaan Paylater di merchant online merata sepanjang tahun, berkisar antara 22,9% hingga 26,7% perkuartal, didorong oleh promo e-commerce pada tanggal-tanggal kembar. 

Sepuluh tanggal transaksi online tertinggi terjadi pada tanggal kembar, dengan puncak pada 12 Desember yang mencatat jumlah transaksi 2,11 kali lebih tinggi dari rata-rata harian.

Laporan ini juga mencatat peningkatan penggunaan Paylater untuk pembelian 6 dari 13 kategori produk, termasuk makanan (dari 16,6% pada 2022 menjadi 17,6% pada 2023), kesehatan dan kecantikan (dari 14,4% pada 2022 menjadi 15,8% pada 2023), serta peralatan kantor dan alat tulis (dari 3,1% pada 2022 menjadi 4,2% pada 2023).

Baca Juga: Masyarakat Makin Gemar PayLater, Pengguna Kredivo Luar Jawa Naik 37 Persen

Demografi Pengguna Paylater yang Beragam

Peningkatan jumlah pengguna Paylater berusia 36 tahun ke atas dari 27,8% pada 2022 menjadi 29,6% pada 2023 menunjukkan bahwa Paylater di merchant offline diterima baik oleh kelompok usia yang lebih lambat mengadopsi belanja online. Proporsi transaksi dari rentang usia ini juga meningkat dari 31% pada 2022 menjadi 31,9% pada 2023.

Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital CELIOS, menyatakan, rentang pengguna yang lebih beragam menunjukkan bahwa Paylater di merchant offline diterima baik oleh kelompok usia yang cenderung lebih lambat mengadopsi belanja online

Nailul juga menyebutkan bahwa tren ini menunjukkan bahwa Paylater efektif dalam memperluas demografi pengguna dan berpotensi memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, terutama dalam membuka akses keuangan dan mengakselerasi digitalisasi transaksi.

“Fenomena tersebut menjadi potensi besar bagi industri Paylater untuk terus berkembang dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, terutama dalam membuka akses keuangan bagi masyarakat serta mengakselerasi digitalisasi transaksi. Terlebih masifnya penetrasi ke kota tier 2 dan tier 3 akan membuat pertumbuhan pengguna Paylater masih sangat dimungkinkan meningkat secara signifikan dalam beberapa waktu mendatang,” kata Nailul.

Temuan Penting Lainnya dari Laporan Ini

1. Peningkatan Frekuensi Belanja Offline

Sebanyak 55,8% responden melaporkan peningkatan frekuensi berbelanja di merchant offline, sementara 56,1% menyatakan pengeluaran mereka untuk belanja offline juga meningkat. 

Faktor pendorongnya adalah kemudahan memeriksa dan mencoba produk (78,8%) serta pengalaman belanja yang lebih personal melalui interaksi langsung dengan penjual (45,2%).

2. Pertumbuhan Pengguna Paylater untuk Transaksi Offline

Jumlah pengguna Paylater untuk transaksi offline meningkat 103% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 30,9% dari total pengguna. 

Hal ini didorong oleh perluasan kerja sama Paylater dengan merchant offline dan meningkatnya aktivitas belanja offline selama 2023.

3. Paylater Masuk 3 Besar Metode Pembayaran Online

Penggunaan Paylater untuk belanja online mencapai 70,5% pada 2024. 

Sebaliknya, penggunaan kartu kredit menurun signifikan dari 15% pada 2023 menjadi 9,5% pada 2024, menunjukkan preferensi masyarakat terhadap kepraktisan dan aksesibilitas yang ditawarkan Paylater.

4. Preferensi Terhadap Tenor Panjang: 

Jumlah pengguna yang memilih tenor lebih dari 6 bulan saat menggunakan Paylater terus meningkat, mencapai 60,1% pada 2024 dari 58,1% pada 2023. 

Ini menunjukkan peran penting Paylater dalam menjaga cash flow dan kecenderungan konsumen memperpanjang masa cicilan untuk mengurangi beban bulanan.