Tampak buah kakao di Barry Callebaut Chocolate Studio, di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 15 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Nasional

Penghasil Terbesar ke-3 di Dunia, Kemenperin Dorong Hilirisasi Produk Kakao

  • Indonesia, sebagai produsen kakao terbesar ketiga di dunia dengan produksi sekitar 700 ribu ton per tahun, menjadi salah satu pemain penting disektor kakao global sehingga

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Indonesia, sebagai produsen kakao terbesar ketiga di dunia dengan produksi sekitar 700.000  ton per tahun, menjadi salah satu pemain penting disektor kakao global sehingga.  Kementerian Perindustrian mengharapkan adanya peningkatan kapabilitas industri kakao sehingga dapat mengoptimalkan produksi dan menyumbang stabilitas ekspor Indonesia.

Dilansir dari siaran pers kemenperin, Kamis, 30 November 2023,Terdapat 11 perusahaan pengolahan kakao yang sukses mengekspor produknya senilai US$1,12 miliar atau sekitar Rp17,13 triliun (kurs Rp15.300) pada 2022. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor kakao terbesar keempat didunia. Industri kakao  tidak hanya memperkuat sektor ekspor, tapi juga berperan signifikan dalam meningkatkan nilai tambah kakao di dalam negeri.

Pemerintah menetapkan tujuan strategis menjadikan Indonesia sebagai episentrum utama dalam industri kakao dan turunannya di tingkat global. 

Hal ini memerlukan kerjasama lintas sektor, dari hulu hingga hilir, guna mencapai target tersebut. Indonesia berhasil unggul dalam produk intermediate seperti cocoa pasta/liquor, cocoa cake, cocoa butter, dan cocoa powder dengan pangsa pasar mencapai 9,17% dari total kebutuhan dunia.

Selain itu, Indonesia memiliki potensi besar di industri cokelat, baik dalam skala massal maupun yang berfokus pada kualitas premium atau artisan. Industri cokelat massal terdiri dari lebih dari 900 perusahaan dengan kapasitas produksi melebihi 462 ribu ton per tahun, dengan nilai ekspor mencapai US$76,89 juta atau sekitar Rp1,17 triliun pada 2022.

Sementara itu, industri cokelat artisan memiliki 31 perusahaan dengan kapasitas produksi sekitar 1.242 ton per tahun pada tahun yang sama. Industri berfokus pada produk berkualitas tinggi, sehingga membuka peluang yang besar untuk tumbuh pesat di pasar Indonesia.

Melalui sinergi lintas sektor, Kementerian Perindustrian terus mengupayakan perkembangan industri kakao dan produk turunannya. Harapannya, Indonesia dapat memperkuat peran utamanya dalam pangsa pasar global kakao dan produk olahannya.

Kemajuan lebih lanjut dalam pengembangan industri ini, dapat mendorong inovasi dan kualitas produk serta mengukuhkan posisi kompetitifnya dalam peta industri global.