Penghematan Devisa, BPDPKS Berhasil Salurkan 33,07 juta Kilo Liter Biodiesel
- JAKARTA - Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada program insentif biodiesel sudah diimplementasikan sejak 2015, dengan tujuan menjaga stab
Industri
JAKARTA - Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada program insentif biodiesel sudah diimplementasikan sejak 2015, dengan tujuan menjaga stabiitas harga Crude Palm Oil (CPO), mengurangi emisi gas dan penghematan devisa.
Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman mengatakan selama 2021 sudah menyalurkan volume biodiesel sebanyak 33,07 juta kilo liter (KL).
Selama 2021 (hingga desember) realisasi penggunaan biodiesel berada pada kisaran 9,3 juta KL hingga 9,4 juta KL, setara dengan 8,18 juta metrik ton (mt).
"Dengan penghematan devisa akibat tidak perlu impor bahan bakar minyak (BBM) jenis solar sebesar Rp209,62 triliun dan pengurangan emisi gas rumah kaca sekitar 49,45 juta ton CO2. Dengan tren peningkatan harga minyak dunia dan ekpetasi normalisasi harga CPO, maka diharapkan selisi harga biodiesel dan solar di 2022 yang lebih baik," ucap Eddy Abdurrachman, di Kawasan MH Thamrin Jakarta Pusat, Senin, 28 Desember 2021.
- Tutup Tahun 2021, Layanan BBM Satu Harga Pertamina Sentuh 321 Titik
- Tutup 2021 Dengan Optimistis, ARCI Yakin Jadi Kontributor Cadangan Bijih Emas Terbesar 2022
- Ini Dia Pekerjaan di Masa Depan yang Aman dari Ancaman Kecerdasan Buatan Menurut Elon Musk
Selanjutnya, Eddy menjelaskan dari penyaluran 33,07 juta KL pihaknya bisa menyalurkan insentif sebesar Rp110,05 triliun untuk menutupi harga selisih biodiesel dan solar selama 5 tahun terakhir.
"BPDPKS menyalurkan dana untuk insentif biodiesel sebesar Rp51,86 triliun untuk menutup selisih harga biodiesel sejumlah 9,18 juta KL," ucap Eddy.
Eddy pun optimis akan ada kenaikan produksi biodiesel B30 di 2022 hingga 10,15 juta KL atau setara dengan 8,83 juta MT.