<p>Direktur Kepatuhan PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri), Rudy Kamdani (kanan) bersama Ketua Umum Majelis Buddhayana Indonesia, Amin Untario (kiri) meninjau gudang logistik Posko Keluarga Buddhayan Indonesia (KBI) di Jakarta, Rabu 27 Mei 2020.<br />
Melalui Yayasan Dana Paramita bagian dari Keluarga Buddhayana Indonesia, AXA Mandiri menyalurkan donasi bagi masyarakat yang terdampak langsung pandemi Covid-19.  Donasi ini akan diberikan kepada masyarakat dalam bentuk 1000 paket sembako, yang disalurkan ke berbagai daerah di Indonesia yakni  DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Pengiriman Barang Perseorangan Melonjak, Korporat Turun

  • JAKARTA – Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) mencatat adanya lonjakan transaksi sejak pandemi COVID-19. Namun, peningkatan hanya terjadi pengiriman yang basisnya masyarakat atau individu. Sebaliknya, pengiriman barang yang basisnya pemerintah dan korporat sangat menurun drastis. Penurunan juga terjadi pada pengiriman internasional. “Secara umum terjadi peningkatan volume pengiriman barang,” kata Ketua […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) mencatat adanya lonjakan transaksi sejak pandemi COVID-19. Namun, peningkatan hanya terjadi pengiriman yang basisnya masyarakat atau individu.

Sebaliknya, pengiriman barang yang basisnya pemerintah dan korporat sangat menurun drastis. Penurunan juga terjadi pada pengiriman internasional.

“Secara umum terjadi peningkatan volume pengiriman barang,” kata Ketua Umum Asperindo, M. Feriadi pada TrenAsia.com, Senin, 29 Juni 2020.

Seiring dengan bergesernya perilaku masyarakat dalam bertransaksi, Feriadi mengatakan infrastuktur fisik dan virtual dalam industri ini sangatlah penting. Dimensinya tidak hanya satu titik lokasi, melainkan penyediaan infrastruktur fisik dan virtual di seluruh wilayah Indonesia.

Apalagi di era digital ini, masyarakat menghendaki pelayanan pengiriman barang serta penyampaian informasi dilakukan dengan cepat. Alhasil, industri jasa pengiriman barang dan logistik juga meningkatkan sistem pembayaran dengan multi cara yaitu tunai atau non tunai.

“Makanya sekarang muncul tren pembayaran menggunakan non tunai seperti debitcard, OVO, GoPay, DANA, dan sebagainya,” tambah dia.

Kewajiban industri melaksanakan pelayanan yang prima diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang standarisasi pelayanan.

Persaingan Usaha

Adapun kenaikan transaksi terjadi pada hampir semua jenis kebutuhan masyarakat. Pasalnya, kebutuhan masyarakat saat ini telah dipertukarkan dan diperjualbelikan secara daring (online). Artinya, hampir semua jenis barang menjadi subjek pengiriman dan semuanya trennya mengalami kenaikan.

Meningkatkanya kebutuhan masyarakat dalam pengiriman barang diakui Feriadi berpengaruh pada makin banyaknya persaingan usaha di industri ini. Feriadi melihat adanya pertumbuhan penambahan izin penyelenggara pos tiap bulannya.

“Artinya, selalu terdapat pemain baru masuk. Itu domainnya pemerintah atau regulator.”

Meski makin banyaknya pelaku usaha di industri ini, Feriadi menyebut persaingan justru menambah nilai positif dalam keberlangsungan industri. Dampaknya, para pelaku usaha akan saling berlomba memberikan pelayanan yang terbaik di masyarakat.