Pengumuman! Ada Rapid Test Rp85.000 di 12 Stasiun Kereta Api
Rajawali Nusindo akan menempatkan fasilitas Rapid Test di 12 Stasiun milik KAI, yaitu Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Purwokerto, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi dan Malang.
Industri
JAKARTA – PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) melalui Anak Perusahaannya, PT Rajawali Nusindo, melakukan penandatangan kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) untuk penyediaan fasilitas Rapid Test di 12 Stasiun.
Penandatangan kerja sama dilakukan oleh Direktur Keuangan PT Rajawali Nusindo Gigis Saptono dengan Direktur Niaga PT KAI (Persero) Maqin Uddin Norhadi disaksikan Direktur Keuangan PT RNI (Persero) Pramusti Indrascaryo dan Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo, Senin, 27 Juli 2020, di Stasun Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Direktur Keuangan Rajawali Nusindo Gigis Saptono mengatakan kerja sama ini bertujuan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional di tengah penerapan New Normal. “Dalam skala yang lebih spesifik, penyediaan fasilitas Rapid Test ini bertujuan untuk memberikan pelayanan tes cepat yang murah dan mudah bagi masyarakat pengguna kereta api jarak jauh,” ujar Gigis melalui keterangan tertulis.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Gigis menambahkan, melalui kerja sama ini Rajawali Nusindo akan menempatkan fasilitas Rapid Test di 12 Stasiun milik KAI, yaitu Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Purwokerto, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi dan Malang.
Bertahap
Penyediaan fasilitas dilakukan secara bertahap, diawali di Stasiun Senen dan Gambir mulai tanggal 27 Juli. Kemudian dilanjutkan di Stasiun Gubeng dan Pasar Turi Surabaya pada 29 Juli. Ditargetkan pada tanggal 30 Juli, fasilitas Rapid Test ini sudah tersedia di 12 stasiun.
Lebih lanjut Gigis mengatakan, jam operasional fasilitas Rapid Test setiap harinya dimulai pada pukul 07.00 sampai dengan pukul 19.00. Hasil tes dapat diketahui dalam waktu 10-15 menit setelah sampel darah diambil, setelah itu penumpang akan mendapatkan surat keterangan hasil tes.
Guna memberikan pelayanan terbaik namun tetap tejangkau, biaya yang ditetapkan untuk sekali tes sebesar Rp85.000. Dalam pelaksanaannya, Rajawali Nusindo juga menyediakan tenaga medis untuk mendampingi dan memastikan proses pemeriksaan berjalan sesuai prosedur.
Gigis mengatakan, fasilitas ini ditujuan untuk penumpang yang memiliki kode booking tiket Kereta Api Jarak Jauh. “Diharapkan, dengan adanya layanan ini masyarakat yang hendak bepergian jarak jauh menggunakan kereta api dapat lebih mudah mengakses layanan Rapid Test Covid-19,” terang Gigis.
Kerja Sama Lain
Mengingat hasil tes COVID-19 menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi penumpang kereta api jarak jauh selama masa new normal atau kenormalan baru.
Gigis juga berharap, kerjasama ini menjadi awal dari terlaksananya kerja sama lain dalam skala yang lebih luas antara RNI maupun Rajawali Nusindo dengan KAI, misalnya kerja sama dibidang distribusi produk-produk hilir BUMN pangan seperti gula, beras, minyak goreng, ikan olahan, telur maupun daging.
Mengingat, saat ini RNI berperan sebagai ketua BUMN Klaster Pangan yang aktif mendukung program pemerintah mewujudkan ketahanan pangan.
Sebagai informasi, Rajawali Nusindo merupakan anak usaha RNI yang memiliki jaringan operasional sebanyak 43 cabang yang tersebar dari Aceh sampai Papua, didukung oleh 525 tenaga penjual dan pemasaran yang kompeten serta memiliki 36.353 pelanggan perusahaan dan bekerjasama dengan 41 mitra kerja di dalam maupun diluar negeri.
Pada tahun 2020, PT Rajawali Nusindo telah mencanangkan target pendapatan penjualan sebesar Rp4,3 triliun. Pendapatan penjualan ditargetkan meningkat sebesar 5,67% dan beban usaha ditargetkan turun sebesar 15,83% dari tahun 2019.
Kenaikan pendapatan penjualan dan penurunan beban usaha dapat mendorong peningkatan perolehan laba setelah pajak perusahaan yang dalam tahun 2020 ditargetkan sebesar Rp113 miliar atau naik 21,5% dari tahun 2019. (SKO)