<p>Candi Borobudur segera dibuka kembali setelah ditutup selama 3 bulan. / Pixabay</p>
Nasional

Pengunjung Borobudur Dibatasi 1.200 Orang per Hari, Luhut: Demi Menjaga Kelestarian Kekayaan Sejarah

  • Jumlah pengunjung Borobudur akan dibatasi 1.200 orang untuk setiap harinya.
Nasional
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa jumlah pengunjung Borobudur akan dibatasi 1.200 orang untuk setiap harinya.

Dikatakan oleh Luhut, pembatasan itu merupakan salah satu langkah yang diambil oleh pemerintah untuk menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara serta mengembangkan konsep Candi Borobudur sebagai laboratorium konservasi cagar budaya bertaraf internasional.

Dalam kunjungannya ke Candi Borobudur, Sabtu, 4 Juni 2022, Luhut memaparkan soal sinergi antara konservasi dan pariwisata melalui mekanisme "single authority agency" untuk mengupayakan agar Borobudur tidak hanya menjadi salah satu dari dari lima destinasi wisata super prioritas, tetapi juga destinasi wisata berkualitas.

"Saya juga memastikan penerapan prinsip ekonomi biru, hijau, dan sirkular  sudah mulai ditetapkan sesuai dengan arahan Presiden @jokowi. Maka dari itu, mulai hari ini akan dilaksanakan uji coba penggunaan bus listrik sebagai shuttle bus kendaraan pariwisata," ujar Luhut melalui akun Instagram resminya, Sabtu, 4 Juni 2022.

Rute perjalanan bus listrik yang dimaksud Luhut akan meliputi Borobudur-Malioboro-Prambanan. Menurut Luhut, penggunaan kendaraan listrik akan semakin mempertegas komitmen Indonesia dalam penggunaan energi ramah lingkungan.

Selain membatasi pengunjung dan memberlakukan penggunaan bus listrik, pemerintah juga berencana untuk menetapkan tarif masuk ke candi sebesar Rp750 ribu untuk turis domestik. 

Turis asing akan dikenai tarif sebesar US$100 atau setara dengan Rp1,44 juta dalam asumsi kurs Rp14.431 perdolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, pelajar dibebankan tarif sebesar Rp5 ribu.

"Semua turis juga nantinya harus menggunakan tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur. Ini kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging (rasa memiliki) terhadap kawasan ini," tegas Luhut