Milk Tea
Nasional & Dunia

Pengusaha China Ini Sukses Menjadi Miliarder Berkat Milktea

  • Pengusaha China, Wang Xiaokun berhasil masuk dalam jajaran miliarder dunia berkat bisnis teh China miliknya yang bernama Cha Panda. Cha Panda tercatat memiliki perputaran dana hingga US$2,1 miliar atau setara Rp32,12 kuadriliun (asumsi rate Rp15.299).
Nasional & Dunia
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA - Pengusaha China, Wang Xiaokun berhasil masuk dalam jajaran miliarder dunia berkat bisnis teh China miliknya yang bernama Cha Panda. Cha Panda tercatat memiliki perputaran dana hingga US$2,1 miliar atau setara Rp32,12 kuadriliun (asumsi rate Rp15.299).

Dikutip dari Forbes, pada usianya yang ke 40 tahun, Wang telah memiliki kekayaan bersih US$1,1 miliar atau setara Rp16,83 kuadriliun. Kekayaan ini didasarkan pada kepemilikan hampir 60% saham pada bisnis minuman yang berbasis di Chengdu tersebut.

Bisnis ini telah berkembang pesat selama tiga tahun terakhir dan sekarang memiliki lebih dari 7 ribu toko. Adapun produk yang dijual diantaranya mango pomelo sago, teh bubble taro, dan jasmine milk green tea. Minuman ini rata-rata dijual dengan harga US$3,60 atau Rp55 ribu.

Istri Wang, Liu Weihong yang memimpin komite pengawas dan bertanggung jawab untuk mengawasi operasi harian Cha Panda juga berhasil mengumpulkan kekayaan hingga US$700 juta atau setara Rp10.70 kuadiriliun. 

Masih dari sumber yang sama, Cha Panda bermula ketika Wang menjual buah dan bubble tea di tahun 2008. Bisnis ini dulunya hanya berlokasi di sebuah toko kecil di dekat sebuah sekolah di kota Chengdu, China barat daya. 

Sekitar 12 tahun setelahnya, Wang berhasil mengembangkan bisnisnya dan membuka 531 franchise di tahun 2020. Bisnis ini berkembang masif semenjak diterapkannya model waralaba. 

Strategi Cha Panda adalah dengan mengembangkan resep minumannya kemudian menjual bahan-bahannya seperti buah dan daun teh ke franchise-franchise mereka. 

Tahun lalu, Cha Panda berhasil menghasilkan pendapatan US$580,3 juta atau setara Rp8,88 kaudriliun 16% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Laba perusahaan melonjak 24% menjadi US$132,3 juta atau setara Rp2,02 kuadriliun. Hal ini menjadikan Cha Panda sebagai toko teh terbesar ketiga berdasarkan penjualan eceran di China, menurut penelitian Frost & Sullivan.

Untuk meningkatkan kesadaran mereknya di kalangan konsumen muda, Cha Panda juga mensponsori festival musik dan acara budaya luring lainnya untuk melengkapi kampanye promosi daringnya. Pada bulan Juni, Cha Panda menunjukkan dukungannya untuk Chengdu Research Base of Giant Panda Breeding dengan mengadopsi salah satu panda raksasa di fasilitas tersebut.