<p>Hotel Indigo Seminyak, Bali. / Dok. PT Agung Podomoro Land Tbk</p>
Industri

Pengusaha Hotel Harap Berkah Perjalanan Dinas PNS

  • JAKARTA – Asosiasi pengusaha hotel menyambut baik kebijakan pemerintah mengizinkan pegawai negeri sipil (PNS) dan aparatur sipil negara (ASN) kembali melakukan perjalan dinas. Hal ini dinilai akan mendongkrak kinerja industri perhotelan Tanah Air. Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan dengan diizinkannya ASN untuk melakukan perjalan dinas, artinya sudah ada […]

Industri
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

JAKARTA – Asosiasi pengusaha hotel menyambut baik kebijakan pemerintah mengizinkan pegawai negeri sipil (PNS) dan aparatur sipil negara (ASN) kembali melakukan perjalan dinas. Hal ini dinilai akan mendongkrak kinerja industri perhotelan Tanah Air.

Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan dengan diizinkannya ASN untuk melakukan perjalan dinas, artinya sudah ada satu pintu yang dibuka kembali oleh pemerintah.

“Namun, kami juga berharap bahwa selain mengizinkan perjalanan dinas, pemerintah juga mulai kembali melakukan kegiatannya di hotel supaya okupansi kami bisa tumbuh kembali,” kata Yusran kepada reporter TrenAsia.com, Selasa, 4 Agustus 2020.

Hal ini dikatakannya, lantaran selama ini kegiatan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) atau business tourism masih didominasi oleh acara pemerintahan itu sendiri.

“Kontribusi dari kegiatan pemerintah terhadap okupansi hotel di seluruh Indonesia itu bisa mencapai 25-40 persen,” ungkapnya.

Wisata Bisnis

Menurutnya, jika kegiatan business tourism itu masih dibatasi maka industri hotel dan pariwisata masih susah bergerak. Apalagi penerimaan sektor pariwisata itu ditopang oleh business tourism, seperti kegiatan pemerintahan.

“Kalau kita bicara tentang pariwisata domestik, jangan hanya membayangkan bahwa pariwisata itu orang yang pergi jalan-jalan atau vocational tourism. Karena kalau orang yang berlibur di Indonesia momentumnya hanya pada hari besar saja. Tapi yang paling besar itu justru business tourism-nya,” terang Yusran.

Sebelumnya, Ketua PHRI Sumut Denny S Wardhana sempat mengatakan jika MICE kembali dijalankan dampaknya akan lebih besar. Dia optimistis okupansi bisa meningkat lebih dari 40% jika MICE kembali dilakukan.

“Tentu ini semua harus diselenggarakan dengan mengikuti protokol kesehatan yang sangat ketat,” jelasnya. (SKO)