Pengusaha Pertashop Merugi Akibat Pengecer BBM Subsidi
- Selain karena keuntungannya hanya Rp800 per liter, pengusaha Pertashop juga masih harus bersaing dengan pengecer yang menjual Pertalite
Energi
JAKARTA - Para pengusaha Pertamina Shop atau Pertashop mengeluh sedang di ambang kebangkrutan. Hal ini disebabkan masih menjamurnya pengecer ilegal yang juga menjual bahan bakar minyak (BBM) ke masyarakat.
Ketua Bidang Hukum Paguyuban Pengusaha Pertashop Jateng dan DIY, I Nyoman Adi Feri mengatakan, di Pertashop pengusaha hanya bisa menjual BBM non subsidi sementara masyarakat kebanyakan menggunakan BBM subsidi solar dan Pertalite sehingga ada dispartasi harga.
"Pertashop saat ini seperti berada di ICU, sudah sekarat mau mati," katanya dalam RDP beberapa waktu lalu.
- Hidup Berdampingan dengan Trauma Kekerasan Seksual
- 2021-2022, Pemodal Asal Taiwan Terus Pangkas Saham Mayapada Seiring Kinerja yang Menurun
- Xi Jinping Ingin China dan Rusia Pimpin Reformasi Tata Kelola Global
Nyoman mengatakan tidak mampu jika harus menjual Pertamax dengan mengikuti fluktuasi harga. Selain karena keuntungannya hanya Rp800 per liter, pengusaha Pertashop juga masih harus bersaing dengan pengecer yang menjual Pertalite.
Adapun harga antara BBM subsidi atau Pertalite dipatok diharga Rp10 ribu per liter. Sementara harga Pertamax per Juli 2023, harganya mencapai Rp12.400 per liter.
Maka para pengusaha mengusulkan agar Pertashop dapat menjual Pertalite, namun harganya mengikuti BBM nonsubsidi kadar oktan (RON) 90 setara Pertalite, seperti produk SPBU Vivo Revvo 90.
Lalu Apa itu Pertashop?
Melansir laman kemitraan Pertamina, Pertashop (Pertamina Shop) adalah outlet penjualan Pertamina berskala tertentu yang dipersiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM non subsidi, LPG non subsidi, dan produk ritel Pertamina lainnya dengan mengutamakan lokasi pelayanannya di desa atau di kota yang membutuhkan pelayanan produk ritel Pertamina.
Untuk pengusaha yang ingin memiliki Pertashop, Pertamina menerapkan skema dan spesifikasi tersendiri yang terbagi dalam tiga tipe gold, platinum dan diamond.
Berikut skema dan spesifikasi kerja sama Pertashop :
GOLD
Untuk gold dibanderol dengan harga Rp250 juta termasuk ke dalam biaya pertashop dan pengiriman. Dengan Rincihan :
- Modal pembelian produk (Pertamax): Rp20 jt (Rp8.150 x 2.000 liter/hari + biaya lain-lain)
- Keuntungan/liter: 850/liter (untuk sales 1-1.000 liter/hari)
- Estimasi pendapatan per hari: minimal 400 liter per hari
- Estimasi pengembalian modal maksimal 5 Tahun (tergantung pendapatan penjualan)
PLATINUM
Untuk platinum dibaderol dengan harga Rp400 juta termasuk ke dalam biaya pertashop dan pengiriman. Dengan Rincihan :
- Modal pembelian produk (Pertamax): Rp70 jt (Rp8.400 x 8.000 liter/hari + biaya lain-lain)
- Keuntungan/liter: 600/liter (untuk sales min 1.001- 3.000 liter/hari)
- Estimasi pendapatan/hari: minimal 1.000 liter/hari
- Estimasi pengembalian modal maksimal 4 tahun (tergantung pendapatan penjualan)
- Dimungkinkan menjual LPG Bright Gas dan Pelumas Pertamina
DIAMOND
Untuk diamond dibanderol dengan harga Rp500 juta termasuk ke dalam biaya pertashop dan pengiriman. Dengan Rincihan :
- Modal pembelian produk (Pertamax): Rp70 jt (Rp8.565 x 8.000 liter/hari + biaya lain-lain)
Keuntungan/liter: 435/liter (untuk sales > 3.000 liter/hari) - Estimasi pendapatan/hari: minimal 3.000 liter/hari
Estimasi pengembalian modal maksimal 3 Tahun - (tergantung pendapatan penjualan)
- Dimungkinkan menjual LPG Bright Gas dan Pelumas Pertamina