Pengusaha Pribumi Jakarta Dukung PSBB Total Gubernur Anies Baswedan
Bagi pengusaha kebijakan ini amat berat, akan tetapi harus kita terima dan dukung karena ambang batas penyebaran virus COVID-19 semakin meningkat.
Nasional & Dunia
JAKARTA – Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) menilai kebijakan yang diambil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total sudah tepat.
Ketua Umum DPD HIPPI DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai keselamatan dan kesehatan masyarakat di atas segalanya. Oleh sebab itu, ia mengatakan bahwa pelaku usaha sangat memaklumi kebijakan tersebut.
“Bagi pengusaha kebijakan ini amat berat, akan tetapi harus kita terima dan dukung karena ambang batas penyebaran virus COVID-19 semakin meningkat,” ujarnya melalui pesan singkat kepada TrenAsia.com, Kamis 10 September 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Ia mengatakan, kebijakan ini tentu akan membuat ekonomi Jakarta stagnan kembali di mana aktivitas perkantoran akan tutup. Termasuk adanya pembatasan operasional berbagai sektor usaha, termasuk transportasi. Di sisi lain ekonomi Jakarta baru mulai bergairah dalam dua bulan terakhir.
Ekonomi DKI Bisa Resesi
Penerapan PSBB yang diperketat ini juga akan menekan pertumbuhan ekonomi Jakarta pada kuartal-III nanti dan berportensi terkontraksi, bahkan mengalami resesi. Sedangkan, perekonomian Jakarta pada kuartal-II telah terkontraksi hingga minus 8,22%.
“Angka tersebut lebih rendah dibandikan nasional yang terkontraksi minus 5,32%, Dengan kebijakan PSBB, maka pertumbuhan ekonomi Jakarta kuartal tiga berpotensi minus kembali,” jelas Sarman.
Dengan kondisi seperti ini, ia mengajak kepada pelaku usaha di Jakarta tetap tegar dan semangat menghadapi ketidakpastian ini. Sarman juga meminta agar para pelaku usaha semaksimal mungkin jangan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Selain itu, ia berharap agar berbagai stimulus dan relaksasi yang ditujukan kepada pengusaha agar dapat diperpanjang sampai akhir tahun. Kemudian Sarman juga meminta berbagai program bantuan sosial (bansos) untuk dapat diteruskan guna membantu masyarakat yang kehilangan mata pencaharian.
“Yang paling penting juga adalah agar PSBB ini yang terakhir di mana pemerintah agar betul-betul melakukan pengawasan dan penindakan secara ketat dengan melibatkan semua perangkat yang ada,” tegasnya. (SKO)