<p>Pekerja menata produk handycraft &#8220;Gartinis Corner&#8221; di gerai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mitra binaan Pertamina di Jakarta, Rabu, 12 Agustus 2020. Pengusaha UMKM yang bisnisnya tertekan pelemahan ekonomi akibat pandemi corona, PT Pertamina akan memberikan bantuan agar pengusaha UMKM bisa bangkit dan kembali memulai bisnisnya. Manager SMEPP Pertamina, Rudi Ariffianto menjelaskan, pelaku UMKM yang menjadi mitra binaan Pertamina akan mendapatkan fasilitas pembiayaan yang mudah dan murah. Penyaluran Dana Pinjaman Program Kemitraan diberikan dengan nilai hingga Rp 200 juta dan jasa administrasi sebesar 3 persen per tahun. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Pengusaha Yakin Pemulihan Ekonomi Bergantung pada Vaksin dan UU Ciptaker

  • JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Rosan Perkasa Roeslani mengatakan game changer dunia usaha pada 2021 bertumpu pada dua hal yakni vaksinasi dan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Sebagai faktor utama, vaksinasi diharapkan menjadi jawaban ketidakpastian bagi seluruh sektor usaha. Sebab, vaksinasi akan mampu mendorong konsumsi domestik yang pada akhirnya dapat […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Rosan Perkasa Roeslani mengatakan game changer dunia usaha pada 2021 bertumpu pada dua hal yakni vaksinasi dan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

Sebagai faktor utama, vaksinasi diharapkan menjadi jawaban ketidakpastian bagi seluruh sektor usaha. Sebab, vaksinasi akan mampu mendorong konsumsi domestik yang pada akhirnya dapat menggerakkan produksi.

“Sebagai pengusaha, kami tidak suka banyak kejutan. Maunya kepastian dan keamanan,” kata Rosan dalam acara economic outlook 2021 secara virtual, Selasa, 24 November 2020.

Selanjutnya, UU Ciptaker sebagaimana digadang-gadang, dapat mengundang investasi besar ke Indonesia. Berdasarkan kontribusinya, investasi menyumbang sekitar 31-32% dari total perekonomian domestik.

Kedua faktor tersebut pada akhirnya saling berkaitan, artinya konsumsi bergerak naik sehingga memungkinkan kepercayaan investor juga tinggi.

Hingga kini, masyarakat kelompok menengah dan tinggi terpantau masih enggan untuk membelanjakan uangnya. Padahal, kelompok masyarakat menengah yang jumlah populasinya mencapai 40% dari total penduduk menyumbang 36,7% dari total konsumsi nasional.

Sementara kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi yang jumlahnya sebesar 20% bahkan berkontribusi 45,4% dari total konsumsi. Dengan demikian, macetnya konsumsi di dua kelompok masyarakat tersebut sangat menekan pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain, kesempatan menumbuhkan investasi terutama asing di Indonesia juga makin melebar dengan adanya sentimen antara China dengan beberapa negara yang harusnya dimanfaatkan.

Menurut informasi, kata Rosan, sejumlah perusahaan asal Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang bersiap angkat kaki dari China karena mereka tidak ingin global value chain hanya terkonsentrasi di sana.

“Ini kesempatan yang harus bisa dikapitalisasi. Sehingga kita berharap UU Ciptaker dengan aturan turunannya bisa mengambil momentum itu,” tambahnya.