<p>Anak usaha PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) yang merupakan pengelola ritel Alfamidi, merupakan ritel milik konglomerat Djoko Susanto / Alfamidiku.com</p>
Korporasi

Penjualan Alfamidi (MIDI) 2023 Sudah Lampaui Target Tahun Ini

  • Realisasi pendapatan Alfamidi tahun 2023 lebih tinggi dari target 2024
Korporasi
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Emiten pengelola minimarket Alfamidi, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) membukukan peningkatan pendapatan dan keuntungan sepanjang 2023.

Mengutip laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 25 Maret 2024, penjualan di seluruh gerai ritel milik konglomerat Djoko Susanto ini berhasil meraup pendapatan neto sebesar Rp17,35 triliun. Pendapatan ini tumbuh 11,06% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp15,62 triliun.

Padahal, tahun ini MIDI mengincar pertumbuhan pendapatan sebesar 11%. Artinya, realisasi pendapatan 2023 lebih kecil dari target penjualan 2024.

Dilihat dari kontributornya, pendapatan Alfamidi utamanya berasal dari penjualan makanan. Segmen ini berkontribusi sebanyak Rp10,44 triliun atau tumbuh 14,35% yoy. Selain itu, segmen makanan segar menyumbang Rp2,41 triliun dan segmen non-makanan mencapai Rp4,48 triliun, yang naik 3,21% yoy.

Baca Juga: Sengit, Penjualan Cimory di Indomaret dan Alfamart Beda Dikit

Sejalan dengan itu, beban pokok entitas usaha PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) ini juga ikut meningkat 10,04% secara tahunan dari Rp 11,67 triliun di 2022 menjadi Rp 12,84 triliun sepanjang 2023.

Alhasil, MIDI membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 516,65 miliar. Raihan itu melonjak 29,51% YoY dari Rp 398,19 miliar di 2022. 

Di sisi lain, total aset emiten ritel ini mencapai Rp 7,78 triliun per 31 Desember 2023. Angka itu naik 12,76% secara tahunan dari posisi 31 Desember 2022 yang mencapai Rp 6,9 triliun.

Kemudian total liabilitas MIDI terpantau menyusut signifikan sebesar 21,24% YoY menjadi Rp 3,87 triliun. Padahal per 31 Desember 2022, total liabilitas MIDI mencapai Rp 4,91 triliun. 

Total ekuitas MIDI melonjak signifikan dari Rp 1,98 triliun per 31 Desember 2022 menjadi Rp 3,91 triliun per 31 Desember 2023. Total ekuitas MIDI berhasil mengembang 96,93% secara tahunan. 

Baca Juga: Lawson Ekspansi Gerai di Tahun Naga Kayu, Alfamidi (MIDI) Bidik Target Pertumbuhan Pendapatan 11 Persen

Rencana Ekspansi

Berbekal kinerja apik 2023, Alfamidi telah menyiapkan sejumlah strategi seperti ekspansi gerai ritel di 2024. 

Corporate Secretary MIDI Suantopo Po mengatakan anak perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart juga membidik pertumbuhan penjualan atas toko yang sama atau Same-Stores Sales Growth (SSSG) juga melesat 6% di tahun Naga Kayu. 

“Dari sisi pengembangan gerai, perseroan merencanakan untuk membuka 200 gerai baru Alfamidi,” ujarnya dalam keterbukaan informasi pada Rabu, 20 Desember 2023. 

Selain ekspansi Alfamidi, MIDI juga akan melanjutkan ekspansi dengan membuka gerai baru untuk Lawson, yang dikelola oleh entitas anak. Pasalnya, sejak semester II-2022, MIDI secara agresif membuka gerai Lawson dengan mengakhiri 11 tahun stagnasi.

Suantapo merincikan pada 2022 lalu, perseroan berhasil membuka gerai Lawson sebanyak 127, dan mencapai 454 gerai per November 2023. Ekspansi gerai itu mencakup wilayah seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur, serta mencakup 55 kota/kabupaten.

Lantas untuk target ekspansi di 2024, emiten berkodekan MIDI itu memasang target akan membuka 250 gerai baru Lawson, antara lain 50 gerai format stand-alone dan 200 gerai format store-in-store.