PT United Tractors (UNTR) siap membagikan dividen final tahun buku 2023 senilai Rp5,7 triliun. Nantinya, setiap pemegang saham bakal menerima cuan Rp1.569 per saham.
Bursa Saham

Penjualan Batu Bara dan Nikel UNTR Melejit Signifikan di Tengah Cuaca Ekstrem, Begini Prospek Sahamnya

  • PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan penjualan solid pada November 2024, didorong oleh kenaikan batu bara dan nikel. Namun, cuaca ekstrem dan penurunan aktivitas tambang memberikan tekanan pada beberapa segmen bisnis.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten pertambangan PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan kinerja penjualan solid pada November 2024, didorong oleh kenaikan signifikan di segmen batu bara dan nikel. Namun, tantangan operasional akibat cuaca ekstrem dan menurunnya aktivitas tambang memberikan tekanan pada beberapa segmen bisnis perusahaan.

Tim Riset Samuel Sekuritas, menyatakan bahwa penjualan batu bara thermal oleh emiten yang bersandikan UNTR ini terpantau melejit signifikan menjadi 0,8 juta ton, meningkat 53,8% dibandingkan bulan sebelumnya.

Selain itu, penjualan batu bara coking UNTR juga menunjukkan lonjakan tajam dengan volume penjualan mencapai 0,5 juta ton. Raihan tersebut mengalami kenaikan 71,7% month-on-month (MoM) dan 89,3% year-on-year (YoY) . 

“Peningkatan ini menjadi salah satu pendorong utama kinerja perusahaan, mencerminkan permintaan yang terus meningkat di pasar global,” jelas Samuel Sekuritas dalam risetnya dikutip pada Jumat, 3 Januari 2025. 

Sementara itu, segmen nikel juga memberikan kontribusi positif, dengan penjualan saprolite mencapai 43 ribu ton, naik sekitar 7,5% MoM. Lalu, penjualan limonite juga mengalami pertumbuhan, mencapai 193 ribu ton, atau naik lebih dari 14,2% MoM. 

Tantangan dan Dinamika Cuaca

Samuel Sekuritas bilang hasil tersebut menegaskan potensi pertumbuhan segmen mineral yang sedang dikembangkan oleh United Tractors. Namun, di tengah capaian positif tersebut, aktivitas penambangan yang lebih rendah mengakibatkan penurunan signifikan pada segmen kontrak tambang. 

Perusahaan efek itu mencatat bahwa volume pengupasan lapisan tanah atau (overburden removal) turun menjadi 97 juta meter kubik, berkurang hampir 8,7% MoM dan 13,2% YoY. “Segmen alat berat juga mengalami tekanan, dengan penjualan turun 9% MoM menjadi 403 unit,” tambahnya,

Kendati demikian, di sisi pasar global, berkurangnya penerapan kebijakan COP29 memberikan peluang stabilitas permintaan batu bara. Jepang, yang masih mengandalkan batu bara untuk sekitar 30% kebutuhan listriknya, menjadi pasar potensial bagi United Tractors. 

Namun, intensitas hujan yang tinggi di wilayah Kalimantan menjadi ancaman serius bagi operasional tambang. Gangguan cuaca ini berpotensi menurunkan produksi dan volume kontrak, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kinerja harga saham perusahaan.

Prospek dan Target Saham

Meski menghadapi tantangan di beberapa segmen, PT United Tractors Tbk tetap memiliki peluang untuk mempertahankan kinerja positifnya dengan memanfaatkan peningkatan permintaan global, khususnya di sektor batu bara dan mineral. Keberhasilan dalam mengelola dampak cuaca ekstrem akan menjadi faktor kunci dalam menentukan pencapaian perusahaan ke depan.

Dengan kombinasi peluang dan risiko ini, UNTR diharapkan dapat terus beradaptasi untuk menjaga keberlanjutan bisnisnya di tengah dinamika industri yang terus berubah. Berdasarkan berbagai faktor tersebut, Samuel Sekuritas merekomendasikan buy saham United Tractors dengan target harga pertama Rp30.850 per saham, dan Rp31.900 per saham. 

Sementara itu, pada perdagangan sesi pertama hari ini, saham UNTR terpantau melemah tipis sebesar 0,097% ke level Rp25.675 per saham. Pelemahan ini dipicu oleh aksi jual bersih investor asing, di mana pada perdagangan kemarin saham ini terpantau dilepas oleh investor asing sebesar Rp28,1 miliar di pasar reguler.