Gedung Adaro Energy di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Penjualan Batu Bara Moncer, Laba Bersih Adaro Minerals (ADMR) Meroket Nyaris 500 Persen Jadi Rp3 Triliun

  • Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, Senin 29 Agustus 2022, emiten bersandi saham ADMR ini mengantongi laba bersih sebesar US$202 juta atau setara dengan Rp3,01 triliun
Korporasi
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – PT Adaro Minerals Indonesia Tbk mencatatkan kenaikan laba bersih yang signifikan sepanjang semester I-2022.

Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, Senin 29 Agustus 2022, emiten bersandi saham ADMR ini mengantongi laba bersih sebesar US$202 juta atau setara dengan Rp3,01 triliun (asumsi kurs Rp14.925 per dolar Amerika Serikat/ AS).

Laba bersih anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO) ini meroket 490,97% secara tahunan (year on year/ yoy) dari tahun lalu US$34,53 juta atau setara dengan Rp493,26 miliar (asumsi kurs Rp14.285 per dolar AS).

Perseroan menjelaskan, gemuknya keuntungan perusahaan diperoleh dari kenaikan harga jual rata-rata (average selling price/ ASP) dan volume penjualan. 

Berdasarkan produknya, volume penjualan batu bara kokas keras tumbuh 9%. Sementara itu, ADMR juga menikmati keuntungan dari kenaikan ASP sebesar 143%.

Dari sisi pendapatan, Adaro Minerals tercatat mengalami peningkatan hingga 165,40% menjadi US$435,66 juta atau setara Rp6,48 triliun dibandingkan dengan periode sebelumnya US$164 juta. 

Di satu sisi, Adaro Minerals mencatat kenaikan beban pokok penjualan sebesar 44,80% menjadi US$148,24 juta atau setara Rp2,21 triliun dari US$102,37 juta.

Bengkaknya beban pokok pendapatan berasal dari kenaikan pada biaya royalti akibat kenaikan volume dan ASP, biaya penambangan, biaya pemrosesan batu bara, dan biaya pengangkutan dan bongkar muat.

Total aset pada akhir semester I-2022 naik 42% menjadi US$1.140 juta dari US$804 juta pada periode tahun lalu. Saldo kas pada akhir semester I-2022 mencapai US$368 juta, atau naik 595% dari US$53 juta pada akhir enam bulan pertama tahun lalu.

Pada akhir semester I-2022, total liabilitas naik 27% menjadi US$731 juta dibandingkan US$577 juta tahun lalu. Sedangkan, tingkat ekuitas ADMR meningkat 80% menjadi US$408 juta dari US$227 juta tahun lalu.