Penjualan dan Laba Turun Sepanjang 2020, Tapi Total Aset Ace Hardware Melesat
PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) mencatat penurunan pendapatan dan laba bersih sepanjang tahun pandemi 2020.
Korporasi
JAKARTA – Kinerja keuangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) menurun akibat pandemi. Pendapatan serta laba bersih perseroan terkontraksi sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perseroan melalui laman Bursa Efek Indonesia (BEI), ACES mencatat penjualan bersih sebesar Rp7,41 triliun pada 2020. Angka ini turun sekitar 8,97% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan realisasi penjualan tahun 2019, mencapai Rp8,14 triliun.
Penurunan pendapatan diikuti oleh menyusutnya total laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak 27,93% yoy dari Rp1,02 triliun menjadi Rp733,20 miliar pada akhir tahun lalu.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Namun, perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan dari Rp4,26 triliun pada 2019, menjadi Rp3,75 triliun pada 2020. Di sisi lain, beban usaha meningkat secara tahunan dari Rp2,67 triliun menjadi Rp2,81 triliun.
Pada 2020, ACES telah membuka 14 gerai baru dengan total luas mencapai 39.100 meter persegi. Namun, perusahaan menutup tiga gerai seluas 7.100 meter persegi karena alasan relokasi. Pada bisnis ‘Toys Kingdom’, perseroan membuka lima gerai baru serta menutup satu gerai lama sepanjang tahun lalu.
Jumlah liabilitas ACES menebal menjadi Rp2,02 triliun pada 2020 dari tahun sebelumnya Rp1,97 triliun. Sementara, total ekuitas perseroan ikut tumbuh dari Rp4,68 triliun pada 2019, menjadi Rp5,22 triliun pada akhir Desember 2020.
Bahkan, kas dan setara kas perseroan turut melesat dari hanya Rp1,26 triliun pada 2019, menjadi Rp2,22 triliun pada akhir tahun lalu. Dengan segala catatan itu, keseluruhan aset ACES melonjak menjadi Rp7,25 triliun pada tahun lalu dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp6,64 triliun. (LRD)