<p>Ilustrasi PT Mayora Indah Tbk. / Mayoraindah.co.id</p>
Korporasi

Penjualan Diprediksi Tumbuh, Mayora Indah (MYOR) Siap Bayar Obligasi Rp500 Miliar

  • PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mengaku telah menyiapkan dana pembayaran bunga terakhir dan pokok obligasi senilai Rp500 miliar.

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Produsen makanan dan minuman milik konglomerat Jogi Hendra Atmadja, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mengaku telah menyiapkan dana pembayaran bunga terakhir dan pokok obligasi senilai Rp500 miliar.

Sekretaris Perusahaan Mayora Indah, Yuni Gunawan menjelaskan bahwa Obligasi Berkelanjutan I Mayora Indah Tahap I Tahun 2017 milik perseroan ini akan jatuh tempo pada 24 Februari 2022.

“Kami telah menyediakan dana yang akan dipergunakan untuk pembayaran bunga dan pokok obligasi tersebut saat jatuh tempo,” ujarnya melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 3 Januari 2022.

Yuni mengungkapkan pembayaran bunga terakhir serta pokok obligasi itu berasal dari kas internal perseroan. Di samping itu, menurutnya tidak ada keputusan atau hal penting lainnya yang akan dilakukan terkait penyiapan dana untuk pembayaran kewajiban tersebut.

Salah satu emiten raksasa konsumer ini optimistis akan meraih pertumbuhan penjualan mencapai double digit selama tahun 2022. Salah satu katalis positifnya adalah jelang Bulan Ramadan nanti, di mana penjualan perseroan cenderung meningkat pada bulan suci ini.

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Natalia Sutanto menyebut, penjualan perseroan selama tahun 2021 diperkirakan tumbuh sekitar 14%, ditopang oleh meningkatnya penjualan domestik dan ekspor.

Menurutnya, hal ini juga diakibatkan adanya pemulihan ekonomi dalam skala nasional dan global, kendati harga bahan baku diproyeksikan bakal menjadi faktor penekan margin keuntungan perseroan pada tahun lalu.

Demi mengatasi tingginya harga bahan baku, kata Natalia, Mayora akan menyesuaikan rata-rata harga jual pada berbagai produknya pada kisaran 5% hingga 8% selama periode Oktober dan Desember 2021. 

“Dampak dari penyesuaian harga ini, akan terlihat pada kuartal pertama 2022,” tuturnya melalui riset yang dirilis beberapa waktu lalu.

Di lantai Bursa, saham MYOR terkoreksi 10 poin atau 0,53% ke level harga Rp1.880 per lembar pada akhir sesi perdagangan Kamis, 3 Januari 2022. Pada kesempatan yang sama, perseroan mencatat kapitalisasi pasar sebesar Rp42,03 triliun.