<p>Karyawan menunjukkan logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis, 23 Juli 2020. Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) pada hari ini, Kamis 23 Juli 2020 dipatok lebih rendah untuk ukuran 1 gram dibanderol Rp977.000, sedangkan pada posisi kemarin, Rabu 22 Juli 2020 sempat menyentuh level baru Rp982.000 untuk ukuran 1 gram, yang merupakan level tertinggi sepanjang sejarah.  PT Aneka Tambang Tbk. melansir penjualan emas di tingkat ritel tetap menggeliat kendati harga emas menyentuh rekor baru. Penjualan secara daring atau online diakui meningkat signifikan dalam tiga bulan terakhir. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Penjualan Emas dan Komoditas Lain Meningkat, Laba Bersih Aneka Tambang (ANTM) Tumbuh 13,49 Persen

  • ANTM pada tiga bulan pertama tahun ini mencatat laba bersih sebesar Rp1,66 triliun.

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Pada kuartal I-2023, Laba bersih PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tumbuh 13,49% secara year-on-year (yoy) karena didukung oleh penjualan emas dan komoditas lainnya yang meningkat.

ANTM pada tiga bulan pertama tahun ini mencatat laba bersih sebesar Rp1,66 triliun, lebih besar dari pemerolehan Rp1,46 triliun pada kuartal I-2022.

Pendapatan ANTM mengalami peningkatan 18,87% yoy menjadi Rp11,59 triliun dari Rp9,7 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan pendapatan tersebut didukung oleh penjualan berbagai komoditas yang meningkat, mulai dari emas, bijih nikel, alumina, bijih bauksit, dan logam mulia lainnya.

Penjualan emas sebagai kontributor utama pendapatan ANTM meningkat 19,2% yoy ke angka Rp7,01 triliun dari Rp5,8 triliun.

Kemudian, penjualan bijih nikel mengalami pertumbuhan yang pesat dengan peningkatan 83,95% yoy dari Rp1,62 triliun pada kuartal I-2022 menjadi Rp2,98 triliun pada kuartal I-2023.

Komoditas alumina juga mengalami peningkatan penjualan sebesar 7,28% yoy dari Rp275,96 miliar menjadi Rp296,06 miliar.

Penjualan bijih bauksit ANTM tercatat tumbuh 29,88% dari Rp23,43 ke Rp30,43 miliar, sedangkan penjualan logam mulia lainnya meroket 300% dari Rp8 miliar menjadi Rp21 miliar.

Sementara itu, penjualan feronikel menurun 35,48% yoy dari Rp1,85 triliun menjadi Rp1,2 triliun, sedangkan penjualan perak menyusut 19,39% yoy dari Rp30,37 miliar menjadi Rp24,48 miliar.

Pendapatan dari jasa pemurnian logam mulia dan jasa lainnya tercatat menurun 17% yoy dari Rp55,95 miliar menjadi Rp46,08 miliar.

Seiring dengan peningkatan penjualan, aset ANTM juga meningkat 3,8% secara quarter-on-quarter (qoq) dari Rp33,63 triliun pada kuartal IV-2022 menjadi Rp34,93 triliun pada kuartal I-2023.

Sementara aset meningkat, liabilitas ANTM menyusut 3,2% qoq dari Rp9,92 triliun menjadi Rp9,6 triliun sehingga ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp25,33 triliun, lebih tinggi 6,8% qoq dari Rp23,71 triliun pada kuartal IV-2022.