Smelter Freeport
Nasional

Penjualan Emas dan Tembaga Freeport Melonjak di Kuartal I 2024

  • PT Freeport Indonesia (PTFI) mencatatkan realisasi penjualan emas mencapai 564 ribu ons pada kuartal I-2024. Pencapaian tersebut meningkat 112% year on year (yoy) dari periode yang sama tahun 2023 sebesar 266 ribu ons emas.
Nasional
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) mencatatkan realisasi penjualan emas mencapai 564 ribu ons pada kuartal I-2024. Pencapaian tersebut meningkat 112% year on year (yoy) dari periode yang sama tahun 2023 sebesar 266 ribu ons emas.

Dilansir dari laporan keuangan kuartal I 2024 Freeport McMoran pada Jumat, 26 April 2024, terjadi peningkatan dalam penjualan emas PTFI, didukung lonjakan produksi emas sebesar 35,5% yoy, mencapai 545 ribu ons di kuartal I 2024.

PTFI juga mengalami kenaikan drastis dalam realisasi penjualan tembaga sekitar 148% yoy sebesar 493 juta pon di kuartal I 2024. Dibandingkan periode sebelumnya sebesar 198 juta pon tembaga.

“Penjualan konsolidasi PTFI lebih dari dua kali lipat penjualan kuartal I-2023 mencerminkan tingkat penambangan dan penggilingan serta kadar bijih yang lebih tinggi,” kata Chairman & CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson.

Di sisi lain, peningkatan penjualan tembaga dan emas yang melampaui 100% pada kuartal I-2024 juga disebabkan adanya beberapa gangguan pada penjualan kuartal I-2023.

“Penjualan kuartal pertama tahun 2023 juga dipengaruhi oleh gangguan terkait cuaca dan penundaan awal pengakuan penjualan terkait pengaturan tol PT Smelting,” tulis Richard dalam laporan kinerja.

Lonjakan penjualan tembaga PTFI tetap terjadi meskipun terdapat penurunan realisasi harga rata-rata tembaga sebesar 3,6% menjadi USD3.92 per pon. Sementara harga rata-rata emas naik 10% menjadi USD2,145 per ons.

Perusahaan memproyeksikan volume penjualan konsolidasi PTFI mencapai 1,7 miliar pon tembaga dan 2,0 juta ons emas pada 2024. Proyeksi ini mencakup ekspor konsentrat tembaga dan lumpur anoda (slime anoda) dari Juni hingga Desember 2024, yang secara total 0,4 miliar pon tembaga dan 0,9 juta ons emas.

Selain itu, diperkirakan volume produksi tembaga dan emas PTFI tahun ini akan melampaui volume penjualannya, karena adanya penangguhan sekitar 90 juta pon tembaga dan 120 ribu ons emas, yang akan diproses oleh proyek smelter PTFI dan dijual sebagai logam olahan di periode mendatang.

Volume penjualan PTFI juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kinerja operasional, perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga dan slime anoda PTFI yang berakhir pada Mei 2024, kondisi cuaca, dan faktor-faktor lain.

PTFI berhasil meraup laba bersih sebesar USD3,16 miliar atau kira-kira Rp48,79 triliun (dengan kurs asumsi Rp15.439 per USD) Laba ini sebagian besar berasal dari produksi tembaga yang mencapai 1,65 miliar pon dan emas sejumlah 1,97 juta ons.

Dari keuntungan tersebut, perusahaan menyetorkan sekitar Rp3,35 triliun bagian daerah kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah, kabupaten penghasil dan kabupaten lain di Provinsi Papua Tengah.

“Pembayaran bagian daerah dari keuntungan bersih merupakan realisasi komitmen perusahaan dalam mendorong peningkatan ekonomi pemerintah daerah,” ujar Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, dalam keterangan resmi, pada Rabu, 17 April 2024.