<p>Nampak antrian pembelian logam mulia ANTAM di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Tangerang Selatan, Sabtu 19 Juni 2021. Anjloknya harga emas selama sepekan membuat masyarakat berlomba untuk membeli. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Korporasi

Penjualan Emas Naik 33%, Antam (ANTM) Raup Laba Bersih Rp1,86 Triliun di 2021

  • Emiten pertambangan PT Aneka Tambang (ANTM) telah mengumumkan pencapaian kinerja keuangan dan opersional perseroan pada tahun 2021 dengan capaian laba bersih yang meningkat Rp1,86 triliun tumbuh 62% dari tahun 2020 senilai Rp1,15 triliun.
Korporasi
Merina

Merina

Author

JAKARTA - Emiten pertambangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah mengumumkan pencapaian kinerja keuangan dan opersional perseroan pada tahun 2021 dengan capaian laba bersih yang meningkat Rp1,86 triliun tumbuh 62% dari tahun 2020 senilai Rp1,15 triliun.

Adapun kinerja penjualan perseroan sebagai faktor penyokong nilai laba bersih turut melonjak Rp38,44 triliun dengan pertumbuhan 40% year on year (yoy) dari Rp27,37 triliun.

Pada tahun 2021, ANTAM berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas dan bijih nikel. Penjualan bersih domestik menjadi kontributor yang dominan sebesar Rp29,86 triliun atau setara 78% dari total penjualan bersih ANTAM tahun 2021.  

Melonjaknya nilai pejualan perseroan ditopang paling tinggi oleh penjualan emas dengan sebanyak 67% senilai Rp25,94 triliun dari total nilai penjualan,  dengan volume penjualan mencapai 29,38 ton, naik 33% YoY dari penjualan 2020 sebesar 22,10 ton logam emas.

kemudian feronikel dengan kontribusi sebesar Rp6,36 triliun atau 17% dari total penjualan adapun volume produksi dan penjualan produk feronikel ANTAM pada tahun 2021 terjaga pada tingkat yang optimal dengan capaian masing-masing sebesar 25.818 ton nikel dalam feronikel (TNi) dan 25.992 TNi.

Selanjutnya penjualan bijih nikel memiliki kontribusi pada tahun 2021 mencapai Rp4,38 trilun, tumbuh 135% dari nilai penjualan tahun 2020 sebesar Rp1,87 triliun, dengan total volume produksi bijih nikel konsolidasian ANTAM mencapai 11,01 juta wet metric ton (wmt), tumbuh 131% YoY dari tingkat produksi 2020 sebesar 4,76 juta wmt.

Dari segmen bauksit dan alumina tururt menyumbang Rp1,43 triliun atau berkontribusi sebesar 4% dari total pendapatan ANTAM. Produksi bauksit pada tahun 2021 tercatat sebesar 1,67 juta wmt, tumbuh 8% dari capaian produksi 2020 sebesar 1,55 juta wmt.

Dari segi aset kepemilikan, per Desember 2021 perseroan berhasil mencatatkan nilai aset sebesar Rp5,08 triliun naik dari tahun 2020 senilai Rp3,98 triliun. Kemudian pencapaian kinerja positif ANTM terlihat dari perolehan EBIDTA sebanyak Rp5,71 triliun naik 79% dari periode yang sama tahun 2020.

Manajemen perseroan dalam keterangan remsinya mengungkapkan, perolehan tersebut tidak lepas dari upaya ANTM dalam melakukan inovasi produk serta penjualan guna meningkatkan nilai tambah produk.

"Optimalisasi tingkat produksi danpenjualan serta implementasi kebijakan strategis dalam pengolahan biaya yang tepat dan efisien, di tengah volatilitas kondisi new normal pandemi Covid-19, ANTAM mampu menjaga kesinambungan produksi dan penjualan pada tingkat yang optimal melalui penerapan protokol kesehatan yang tepat dan konsisten, sehingga performa profitabilitas Perusahaan terjaga tetap solid" ujar manajemen dalam keterangan tertulis Rabu, 16 Maret 2022.