Penjualan Fesyen Melambung, Blibli Gandeng Produk Lokal
Perusahaan belanja daring PT Global Digital Niaga atau Blibli menggandeng pengusaha merek busana lokal setelah penjualan produk fesyen melambung menjelang Lebaran.
Gaya Hidup
Perusahaan belanja daring PT Global Digital Niaga atau Blibli menggandeng pengusaha merek busana lokal setelah penjualan produk fesyen melambung menjelang Lebaran.
Vice President Fashion Wanita Category Blibli Desey Muharlina Bungsu mengungkapkan, sebagai platform e-commerce, Blibli berkomitmen untuk melayani semua pelaku dalam ekosistemnya, mencakup pelanggan dan penjual.
“Pada Ramadan tahun ini Blibli memberi akses luas ke pasar bagi para creativepreneur fashion agar mereka bisa terus menjalankan roda bisnis melalui platform e-commerce kami. Hadirnya brand lokal juga sejalan dengan misi #KarenaKamuNo1 perusahaan, yaitu menyediakan produk-produk orisinal dan berkualitas bagi pelanggan,” kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 12 Mei 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
E-commerce milik Grup Djarum ini kembali berkolaborasi dengan 12 pengusaha fesyen lokal ternama yang terbagi ke dalam sembilan koleksi modest wear (busana muslim) dan tiga koleksi nonmodest wear (busana nonmuslim).
Berbagai brand tersebut termasuk Buttonscarves, Diario x Nagita Slavina, Kami., Iskanti, Puru Kambera Apparel, Ria Miranda, Vivi Zubedi, Zyta Delia x Mega Iskanti, dan Zyta Delia Kartini. Selain itu, terdapat juga Calla the Label, Kala Studio, dan ATS the Label. Seluruh koleksi kolaborasi eksklusif telah tersedia di Blibli sejak 7 April 2020.
“Blibli dan para creativepreneur fesyen memahami bahwa suasana di ujung Ramadan ini akan berbeda dari biasanya. Namun, kami melihat bahwa pelanggan tetap ingin menghadirkan sentuhan kemeriahan saat hari raya dan Blibli pun ingin membuat perayaan tersebut selalu terasa spesial untuk membangkitkan mood semua orang,” kata Desey.
Sementara itu, sepanjang masa pandemi COVID-19, e-commerce milik konglomerat paling tajir di Indonesia, Michael dan Robert Budi Hartono, yang didirikan pada tahun 2010 ini mencatat adanya peningkatan transaksi sebanyak dua kali lipat.
“Memang ada sedikit perubahan selama masa pandemi. Cuma tidak terlalu signifikan. Malah kita dapat customer baru sejak work from home karena banyak yang biasa belanja offline, mereka akhirnya belajar belanja online,” kata Desey.
Blibli memprediksi, peningkatan penjualan pada Ramadan ini akan mencapai dua kali lipat pada kategori fesyen dibandingkan dengan Ramadan tahun lalu. Menurut Desey, penjualan kategori fesyen di Blibli terpantau stabil. Namun, masyarakat lebih mencari busana Lebaran yang juga dapat digunakan untuk acara lain.
“Secara keseluruhan, performa brand tetap stabil, ada yang biasa saja di tahun lalu, tapi tahun ini lebih naik, kayak daily wear, t-shirt. Tapi untuk busana muslim dan fesyen tetap dicari, tapi yang dicari tetap yang nyaman,” kata dia. (SKO)