<p>Dua produsen mobil yaitu PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) dan PT Honda Prospect Motor (HPM) melakukan aksi pemanggilan (recall) untuk keperluan perbaikan pada ribuan unit mobil di pasaran. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Penjualan Honda Naik di Amerika Serikat, namun Jeblok di China

  • Lonjakan signifikan ini dipicu oleh peningkatan penjualan yang mencolok, terutama di pasar Amerika Utara, sekaligus juga dipengaruhi oleh efek positif dari pelemahan nilai tukar yen.

Industri

Muhammad Imam Hatami

TOKYO - Honda, produsen otomotif terkemuka asal Jepang,  Mencatat kenaikan laba sebesar 78% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Lonjakan signifikan ini dipicu oleh peningkatan penjualan yang mencolok, terutama di pasar Amerika Utara, sekaligus juga dipengaruhi oleh efek positif dari pelemahan nilai tukar yen.

Dilansir dari Reuters, Kamis, 10 Agustus 2023, laporan keuangan Honda mencatatkan laba operasi mencapai angka 394,4 miliar yen atau sekitar Rp41,3 triliun (kurs Rp105). Angka ini menunjukkan lonjakan yang signifikan jika dibandingkan dengan laba 222,2 miliar yen atau sekitar Rp23,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini adalah peningkatan penjualan di pasar Amerika Utara. Honda mencatat peningkatan sebesar 44,7% dalam penjualan ritel di Amerika Serikat, dengan total mencapai 347.000 unit.

Namun, situasi penjualan Honda di China menunjukkan tren yang lebih menantang. Terjadi penurunan tajam sebesar 5% dalam penjualan kendaraan Honda, dengan total penjualan mencapai hanya 309.000 unit selama kuartal yang sama. Penurunan ini telah mengindikasikan adanya tantangan serius yang dihadapi oleh Honda di pasar otomotif China.

Faktor yang berkontribusi terhadap penurunan ini adalah persaingan yang semakin ketat di pasar mobil China. Dengan munculnya pesaing baru dan pergeseran permintaan menuju kendaraan listrik, Honda harus bersaing dengan keras untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Perubahan tren ini menggoyahkan performa penjualan perusahaan di negara ini. Penurunan ini ternyata jauh dari perkiraan semula yang menargetkan penjualan sekitar 1,4 juta kendaraan selama setahun penuh.

Meskipun menghadapi beberapa tantangan, Honda tetap mempertahankan proyeksi laba operasi sebesar 1,0 triliun yen atau sekitar Rp105 triliun untuk tahun ini. Honda memiliki rencana untuk memberikan pembaruan menyeluruh pada kuartal mendatang, termasuk manfaat dari pelemahan nilai tukar yen.