Apotek Kimia Farma di kawasan pasar anyar Kota Tangerang. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Penjualan Lesu, Kimia Farma (KAEF) Rugi Rp184 Miliar di Kuartal III-2022

  • PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) mengalami rugi cukup besar yaitu Rp184 miliar pada kuartal III-2022, dibanding tahun sebelumnya yang mengantongi laba sebesar Rp294 miliar.

Korporasi

Feby Dwi Andrian

JAKARTA - PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) merugi Rp184 miliar pada kuartal III-2022, berbanding terbalik dengan capaian tahun sebelumnya yang mengantongi laba sebesar Rp294 miliar.

Dalam laporan keuangan perusahaan yang disampaikan ke keterbukaan informasi BEI, disampaikan kerugian tersebut lantaran penjualan neto KAEF yang susut dari Rp9,4 triliun menjadi Rp7,1 triliun.

JIka dirinci, penjualan lokal perusahaan kepada pihak ketiga lokal terkoreksi dari Rp8,4 triliun menjadi Rp6,2 triliun. Diikuti oleh pihak berelasi yang turun dari Rp853 miliar menjadi Rp811 miliar.

Lalu pada penjualan luar negeri, garam kina mengalami penyusutan dari Rp138 miliar menjadi Rp81 miliar. Namun, hal itu tak diikuti oleh yodium dan derivat yang naik tipis dari Rp9,62 miliar menjadi Rp9,85 miliar.

Sementara pada segi obat dan alat kesehatan terpantau mengalami pertumbuhan dari Rp3,33 miliar menjadi Rp4,92 miliar.

Lalu pada penjualan menurut lini produk, di segmen obat generik, penjualan amblas dari Rp1,50 triliun menjadi Rp647 miliar atau menyusut 57,07%. Diikuti pada obat ethical, lisensi dan narkotika menjadi Rp442 miliar dan bahan baku seperti minyak nabati, yodium dan kina menjadi Rp104 miliar dari semula Rp164 miliar.

Kemudian, pada penjualan produksi pihak ketiga, obat ethical mengalami penurunan dari Rp2,36 triliun menjadi Rp2,13 triliun. Lalu, pada jasa klinik, lab klinik dan alkes juga turut menciut menjadi Rp1,34 triliun dari sebelumnya Rp1,46 triliun serta obat over the counter (OTC) menjadi Rp1,34 triliun.

Di sisi lain, beban pokok penjualan susut dari Rp6,16 triliun menjadi Rp4,60 triliun serta laba bruto yang mencetak Rp2,52 triliun.

Pada sisi aset KAEF mengalami peningkatan dari Rp17 triliun menjadi Rp18 triliun. Setali tiga uang, peningkatan juga terjadi pada liabilitas yang menorehkan Rp11 triliun serta ekuitas menjadi Rp7,29 triliun.