<p>Suasana showroom penjualan mobil bekas di WTC Mangga Dua, Jakarta, Rabu, 23 September 2020. Senior Marketing Manager WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih mengatakan Kebijakan pajak nol persen tidak akan berimbas ke pasar mobil bekas. Menurutnya, pasar mobil bekas tidak terganggu daya beli masyarakat saat ini masih rendah, sementara kebutuhan kendaraan pribadi dirasa penting untuk menghindari penyebaran Covid-19, maka mobil bekas yang dinilai memiliki harga mobil murah tetap menjadi pilihan. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Penjualan Mobil 2021 Diprediksi Masih Loyo, Penurunan Suku Bunga Enggak Mempan

  • JAKARTA – Lembaga pemeringkatan, Fitch Ratings menaksir penjualan mobil pada 2021 belum akan tembus 1 juta unit seperti perolehan 2019. Ada sejumlah hal yang memengaruhi proyeksi ini, antara lain, penurunan suku bunga acuan dari Bank Indonesia dirasa tak mampu mendongkrak penjualan mobil. “Kami percaya penurunan suku bunga Bank Indonesia tidak akan menguntungkan penjualan roda empat, […]

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Lembaga pemeringkatan, Fitch Ratings menaksir penjualan mobil pada 2021 belum akan tembus 1 juta unit seperti perolehan 2019.

Ada sejumlah hal yang memengaruhi proyeksi ini, antara lain, penurunan suku bunga acuan dari Bank Indonesia dirasa tak mampu mendongkrak penjualan mobil.

“Kami percaya penurunan suku bunga Bank Indonesia tidak akan menguntungkan penjualan roda empat, karena pelanggan menunda pembelian akibat ketidakpastian pemulihan ekonomi,” kata Analis Senior Fitch Ratings, Felita dalam publikasi dikutip Jumat, 4 November 2020.

Biaya pinjaman yang lebih rendah biasanya akan mendorong pembelian. Sebab, 70% -80% pembelian otomotif di Indonesia dilakukan dengan menggunakan kredit.

Akan tetapi, empat penurunan suku bunga bank sentral pada 2020 yang membuat suku bunga acuan menjadi 3,75% tidak menghasilkan pemulihan penjualan yang signifikan.

Selain daripada itu, daya beli yang lemah dan meningkatnya pengangguran akibat pandemi akan membatasi permintaan mobil. Belakangan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merilis prediksi tahun depan, tak muluk-muluk, target penjualan hanya dipatok sebanyak 750.000 unit.

Target Gaikindo

Tahun ini saja, Gaikindo sudah berulang kali mengkoreksi target penjualan. Pada awal tahun, target penjualan mobil Tanah Air sejatinya masih di level 1,1 juta unit. Sayangnya, sejak pandemi COVID-19 terkonfimasi pada 2 Maret 2020, penjualan mobil berangsur-angsur mengalami kemerosotan.

Tercatat, Gaikindo menurunkan target ke 600 ribu unit dan kembali diturunkan menjadi 525 ribu sepanjang 2020.

“Fitch memperkirakan penjualan domestik roda empat pada 2021 tetap 30-40 persen lebih rendah daripada 2019, kurang dari 700.000 unit,” tambah Felita.

Meski belum akan optimal, namun industri otomotif tetap menunjukkan tren perbaikan sejak Juni 2020. Penjualan mobil ritel hingga Oktober 2020 turun 47% secara tahunan.

Di sisi lain, penjualan pada Oktober 2020 juga merupakan yang tertinggi sejak April 2020. Setali tiga uang, penjualan grosir juga relatif datar pada Oktober 2020 dan penjualan eceran hanya tumbuh 6% secara bulanan.

Peningkatan bertahap dalam permintaan dan pemulihan profitabilitas akan membantu perusahaan otomotif mengurangi leverage tahun depan. Namun, Fitch Ratings memperkirakan leverage akan tetap di atas level 2019.

“Adapun, utang agregat / EBITDA agregat perusahaan otomotif yang terdaftar di Indonesia naik menjadi di atas 3,5x pada 9M20, dari 2,5x-3,0x pada 2019 karena EBITDA berada di bawah tekanan.”