Nampak para calon penumpang tengah mengamati koleksi mobil yang dipamerkan dalam T3 Auto Modified di areal Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Pasar Modal

Penjualan Mobil Laris Manis, Begini Outlook dan Saham Otomotif yang Cuan 2023

  • Penjualan mobil hingga November 2022 mengalami pertumbuhan yang signifikan. Di mana, penjualan mobil naik 19,2% mencapai 942.499 unit.
Pasar Modal
Fakhri Rezy

Fakhri Rezy

Author

JAKARTA - Penjualan mobil hingga November 2022 mengalami pertumbuhan yang signifikan. Di mana, penjualan mobil naik 19,2% mencapai 942.499 unit.

Bila melihat target penjualan, Gaikindo mematok sekira 960.000 ribu unit terjual di pasar domestik pada 2022. Berarti, masih sekira 17.501 unit lagi untuk mencapai target.

Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, industri otomotif nasional akan terus bertumbuh hingga tahun depan.

"Kami memperkirakan penjualan 4W (roda empat) di tahun depan (FY23F) mencapai 1 juta unit," kutip riset tersebut.

Besaran proyeksi tersebut cenerung konservatif dan belum mencapai angka level sebelum pandemi COVID-19. Hal ini dinilai masih adanya tantangan dari kenaikan suku bunga, mengingat 70% penjualan otomotif nasional menggunakan kredit.

Namun demikian, industri otomotif optimistis dan akan cenderung stabil di tahun depan. Salah satunya didorong oleh inovasi produk termasuk EV.

"Kami melihat pemerintah semakin agresif untuk mendorong masyarakat menggunakan EV, melalui beberapa peraturan dan subsidi yang diberikan," kutipnya.

Apalagi, ada aturan termasuk INPRES 7 tahun 2022 untuk mengimplementasikan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sebagai kendaraan dinas pemerintah, subsidi biaya konversi motor listrik, keringanan pajak untuk kendaraan listrik. Serta, rencana subsidi pembelian kendaraan motor listrik sebesar Rp6,5 juta per unit.

Prediksi Saham Otomotif yang Cuan pada 2023

Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli (buy) untuk emiten PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) dan PT Astra International Tbk (ASII).

Saham DRMA taking profit Rp830 dengan price earning hingga 10,3 kali di 2023. Sementara itu saham ASII dengan taking profit Rp7.500 dengan price earning ratio 10,3 kali pada 2023.

Seiring dengan kinerja positif industri otomotif dan beberapa strategi yang akan diimplementasikan oleh kedua emiten.

Bila melihat DRMA, perseroan berencana akan mengoperasikan pabrik roda empat baru di tahun depan. Selain itu akan masuk ke industri Electric Vehicle (EV) melalui lokalisasi komponen EV dan charging station.

Sementara ASII juga akan merilis beberapa model EV di beberapa tahun ke depan dan juga akan melakukan lokalisasi produk hybrid.

Akan tetapi, perlu diperhatikan pertumbuhan kinerja ASII ke depan mungkin akan dibebankan oleh penurunan harga batu bara yang melemahkan segmen heavy equipment, mining, construction and energy (HEMCE) yang berdampak ke anak usahanya PT United Tractor Tbk (UNTR). Serta, nilai investasi ASII di GOTO.