<p>PT Impack Pratama Industri Tbk /Dok Perusahaan</p>
Korporasi

Penjualan Naik 20,17 Persen, Impack Pratama Bukukan Laba Bersih Rp115,80 Miliar

  • Emiten produsen dan distributor bahan bagunan dan plastik PT Impack Pratama Industri Tbk mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun lalu. Meski ada pandemi COVID-19, lini bisnis perusahaan tetap tumbuh sepanjang tahun lalu.

Korporasi

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA – Emiten produsen dan distributor bahan bangunan dan plastik PT Impack Pratama Industri Tbk mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun lalu. Meski ada pandemi COVID-19, lini bisnis perusahaan tetap tumbuh sepanjang tahun lalu.

Penjualan perusahaan berhasil tumbuh 20,17% year on year (yoy). Emiten berkode saham IMPC itu membukukan penjualan Rp1,79 triliun pada tahun lalu atau naik dibandingkan dengan 2019 sebesar Rp1,49 triliun.

Kinerja itu disumbang dari kenaikan semua lini bisnis perusahaan. Pendapatan dari dalam negeri pada penjualan roofing menyentuh angka Rp907,75 miliar pada tahun lalu atau naik dibandingkan dengan 2019 yang sebesar Rp818,08 miliar.

Sementara itu, penjualan material di dalam negeri juga terkerek dari Rp113,26 miliar pada 2019 menjadi Rp142,95 miliar pada 2020. Adapun penjualan dari luar negeri untuk penjualan roofing dan material masing-masing tercatat Rp387,28 miliar dan Rp130,87 miliar. Sementara penjualan façade perusahaan pada tahun lalu mencapai Rp667,53 juta.

Kendati demikian, perusahaan harus menanggung beban pokok penjualan yang lebih tinggi sepanjang tahun lalu. Beban pokok penjualan naik tipis dari Rp1 triliun pada 2019 menjadi Rp1,14 triliun pada 2020.

IMPC mampu meraup laba bersih tahun berjalan hingga Rp115,80 miliar pada tahun lalu. Capaian itu lebih tinggi 24% dibandingkan dengan 2019 yang sebesar Rp93,14 miliar. Maka, laba per saham atau earning per share (EPS) perusahaan ikut terungkit menjadi Rp25,87 dari sebelumnya Rp21,45 per lembar saham.

Kinerja penjualan yang moncer pada tahun lalu mesti dibayar dengan peningkatan liabilitas. IMPC mencatatkan peningkatan 26% pos liabilitas jangka pendek dari Rp479,07 miliar pada 2019 menjadi Rp608,35 miliar pada 2020. Kenaikan itu disumbangkan pinjaman bank jangka pendek ke PT Bank HSBC Indonesia dan PT Bank Central Asia Tbk sebesar Rp99,04 miliar.

Sementara liabilitas jangka panjang hanya naik tipis dari Rp613,76 miliar pada 2019 menjadi Rp622,83 miliar pada 2020.

Maka, total liabilitas perusahaan naik 12,6% dari Rp1,09 triliun pada 2019 menjadi Rp1,23 triliun pada 2020. Kenaikan yan tipis itu juga terjadi pada ekuitas yang tercatat sebesar Rp1,46 triliun pada 2020 dari sebelumnya Rp1,40 triliun pada 2019.

Dengan demikian, debt to equity (DER) emiten ini tercatat sebesar 83%.  Itu artinya, modal bersih perusahaan masih lebih banyak 17% dibandingkan dengan kewajiban liabilitasnya.

Kendati demikian, kemampuan modal bersih menutupi liabilitas jika dibandingkan tahun sebelumnya menurun. Pasalnya, DER perusahaan pada 2020 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 77%.

Sementara itu, aset perusahaan semakin menggunung pada tahun lalu. Aset IMPC naik dari Rp2,5 triliun pada 2019 menjadi Rp2,69 triliun pada 2020. (SKO)