Penjualan Naik Tipis, Mayora (MYOR) Raup Laba Bersih Rp313,55 Miliar Awal Tahun Ini
- Emiten konsumer PT Mayora Indah Tbk (MYOR) beserta entitas anak perseroan mencatatkan penjualan bersih yang meningkat sekita 3,41% pada kuartal I-2022 menjadi Rp7,58 triliun dari Rp7,33 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Korporasi
JAKARTA - Emiten konsumer PT Mayora Indah Tbk (MYOR) beserta entitas anak perseroan mencatatkan penjualan bersih yang meningkat sekitar 3,41% pada kuartal I-2022 menjadi Rp7,58 triliun dari Rp7,33 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan penjualan tersebut disokong oleh penjualan produk perseroan dengan segmentasi pasar lokal yang menyumbang Rp4,69 triliun hingga akhir Maret 2022. Adapun dari pasar ekspor turut memberikan andil sebesar Rp2,93 triliun.
Di samping meningkatnya penjualan perseroan per 31 Maret 2022 ini, Mayora mencetak laba tahun berjalan senilai Rp313,55 miliar pada triwulan pertama tahun ini. Angka tersebut anjlok hingga 62,89% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dengan realisasi Rp844,96 miliar.
- Ingin Jadi Perusahaan Raksasa Dunia, Bos Pertamina: Push Our Limit!
- Pentagon Terkejut, SpaceX Berhasil Kalahkan Serangan Perang Elektronik Rusia
- Mahal! Mobil Listrik di Indonesia Tak Sampai 1.000 Unit
Terkoreksinya laba bersih perseroan, sejalan dengan pembengkakan beban pokok penjualan yang meningkat dari Rp5,16 triliun menjadi Rp5,93 triliun per 31 Maret 2022. Kemudian, laba per saham juga tercatat mengalami koreksi dari Rp37 per lembar menjadi Rp14 per lembar.
Meskipun laba tahun berjalan perseroan mengalami penurunan, total aset Mayora per 31 Maret 2022 berhasil mencatatkan pertumbuhan menjadi Rp22,07 triliun dari Rp19,91 triliun pada kuartal I-2021.
Sementara itu, pergerakan saham MYOR ditutup merah pada perdagangan Kamis, 28 April 2022 menjelang libur panjang Lebaran kali ini, yang mana pada perdagangan Rabu, 27 April lalu saham MYOR berhasil naik hingga menyentuh harga Rp1.770 per lembar saham.
Kenaikan saham perseroan tersebut masih disebabkan oleh momentum aksi pemberian permen Kopiko yang beredar di media sosial, sebagai salah satu produk dari perseroan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan kepada Elon Musk dalam pertemuannya di Gigafactory Tesla di Austin, Texas, Amerika Serikat.
Pertemuan antara Luhut dan Musk tersebut bertujuan untuk meyakinkan kerja sama Tesla dengan Indonesia, terkait penyediaan serta pemrosesan nikel sebagai bahan baku dalam penggunaan sel baterai yang sesuai dengan environment, social, and governance (ESG).