<p>Awak media mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 3 Agustus 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22 pada akhir sesi Senin (3/8/2020), setelah bergerak di rentang 4.928,47 &#8211; 5.157,27. Artinya, indeks sempat anjlok 4 persen dan terlempar dari zona 5.000. Risiko penurunan data perekonomian kawasan Asean termasuk Indonesia menjadi penyebab (IHSG) terkoreksi cukup dalam hari ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Penjualan Naik Tipis, Rugi Emiten Produsen Mainan Ini (TOYS) Membengkak 929,6%

  • PT Sunindo Adipersada Tbk (TOYS) membukukan kinerja keuangan kuartal I-2022 menurun dengan membengkaknya rugi sebesar 929,6% dari semula Rp411 juta per Maret 2021, menjadi Rp4,2 miliar per Maret 2022.
Korporasi
Agnes Yohana Simamora

Agnes Yohana Simamora

Author

JAKARTA – PT Sunindo Adipersada Tbk (TOYS) membukukan kinerja keuangan kuartal I-2022 menurun dengan membengkaknya rugi sebesar 929,6% dari semula Rp411 juta per Maret 2021 menjadi Rp4,2 miliar per Maret 2022.

Berdasarkan laporan keuangan PT Sunindo Adipersada, pendapatan perseroan ini mengalami kenaikan menjadi Rp12,83 miliar per kuartal I-2022. Nilai tersebut naik 6,4% dari Rp12,05 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Adapun penjualan tersebut terdiri dari pejualan ekspor yang menurun 20,35 persen menjadi Rp9,27 miliar. Serta, penjualan lokal yang melonjak tajam hingga 755% menjadi Rp3,56 miliar dibandingkan periode sebelumnya Rp416,65 juta.

Tidak hanya itu saja, beban pokok pendapatan perseroan mengalami kenaikan sebesar 19% semula Rp9,8 miliar per Maret 2021, menjadi Rp11,7 miliar per Maret 2022.

Selanjutnya, beban penjualan mengalami kenaikan 16% semula Rp798,9 juta per Maret 2021, menjadi Rp927,5 juta per Maret 2022. Lalu, beban keuangan juga naik dari Rp1,2 miliar per Maret 2021 menjadi Rp2,1 miliar per Maret 2022.

Dari sisi neraca, jumlah liabilitas tercatat mengalami penurunan menjadi Rp104,46 miliar dari Rp106,51 miliar yang disebabkan oleh penyusutan utang bank jangka pendek, penyusutan utang muka penjualan dan penyusutan beban akrual.

Sedangkan dari jumlah ekuitas perseroan mengalami penurunan dari Rp259,85 miliar per Desember 2021 menjadi Rp255,61 miliar per Maret 2022.

Dengan begitu, tercatat total aset perseroan per Maret 2022 mengalami penurunan menjadi Rp360 miliar dari sebelumnya Rp366,36 miliar. Lebih lanjut, total aset lancar senilai Rp344,94 dan total aset tidak lancar senilai Rp15,13 miliar.