Penjualan Parcel Lebaran Mulai Bangkit, Meski Omzet Masih Anjlok
Memasuki penghujung puasa dan menjelang Lebaran Idul Fitri 2021, pedagang parcel marak menjajaki dagangannya di sekitar kawasan Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Mei 2021. Meski begitu, jumlah pelapak kontras dengan pengunjung yang datang. Para pedagang mengaku mulai ada kenaikan daya beli masyarakat terhadap parcel yang dijajakannya ditahun ini dibandingkan pada saat awal pandemi tahun […]
Foto
Memasuki penghujung puasa dan menjelang Lebaran Idul Fitri 2021, pedagang parcel marak menjajaki dagangannya di sekitar kawasan Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Mei 2021. Meski begitu, jumlah pelapak kontras dengan pengunjung yang datang.
Para pedagang mengaku mulai ada kenaikan daya beli masyarakat terhadap parcel yang dijajakannya ditahun ini dibandingkan pada saat awal pandemi tahun lalu. Namun, omzet penjualan masih terhitung menurun drastis jika dibandingkan dengan periode Ramadhan sebelum pandemi Covid-19. Bahkan, 15 hari saat Ramadhan 2021 hanya ada beberapa parcel yang terjual.
Penjualan parcel sebetulnya sudah ada langganan setiap tahunnya. Biasanya jika kondisi sepi seperti ini, para pedagang mengandalkan langganan mereka yang umumnya dari perusahaan.
Harga parcel di Cikini relatif tergantung isi dari parcel tersebut. Rata-rata harga yang dijual mulai Rp 150.000 parcel ukuran kecil yang berisi biskuit dan minuman kaleng. Parcel paling mahal dijual hingga Rp 2,5 juta yang berisi berbagai jenis makanan dan minuman dikemas dalam wadah tinggi. Sedangkan parcel berisi kaligrafi, dibandrol harga Rp 350.000-Rp 3 juta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia