<p>Kebun kelapa sawit PTPN/Indonesia.go.id</p>
Industri

Penjualan Produk Turunan CPO Anak Usaha BUMN PTPN Sentuh Rp2,8 Triliun

  • JAKARTA – PT Industri Nabati Lestari (INL) melaporkan volume penjualan turunan crude palm oil (CPO) hingga kuartal III-2020 sebanyak 315.000 ton senilai Rp2,8 triliun. Total nilai penjualan tersebut ditopang dari produksi refinery CPO olah sebesar 330 ribu MT. Lalu produk Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO), Palm Fatty Acid Distillate  (PFAD) Olein, dan Stearin.  “95 […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – PT Industri Nabati Lestari (INL) melaporkan volume penjualan turunan crude palm oil (CPO) hingga kuartal III-2020 sebanyak 315.000 ton senilai Rp2,8 triliun.

Total nilai penjualan tersebut ditopang dari produksi refinery CPO olah sebesar 330 ribu MT. Lalu produk Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO), Palm Fatty Acid Distillate  (PFAD) Olein, dan Stearin. 

“95 persen total produksi CPO kami telah diekspor ke mancanegara. Terhitung sejak beroperasi pada 28 Februari 2019 hingga September 2020,” kata Direktur INL Hasyim Toriq dalam keternagan resmi, Rabu, 11 November 2020.

Di pasar domestik, pemegang merek minyak goreng Salvaco ini telah memproduksi sebanyak 3.868 ton dengan total nilai penjualan sebesar Rp42,84 miliar. 

Pertumbuhan penjualan Salvaco meningkat sejam Marert 2020, di mana wilayah pemasarannya melingkupi Sumatera Utara, Aceh, dan Riau.

“Dengan melakukan kerja sama berskema distributor bersama 12 mitra perusahaan distributor, kami menargetkan pada 2021 akan memenuhi pasar seluruh Sumatera, Jawa, dan Bali,” jelas Hasyim.

Hasyim menjelaskan, merek Salvaco memiliki pasar menengah ke atas. Sementara segmen menengah ke bawah, INL tengah bersiap meluncurkan merek minya goreng Malico pada Desember 2020.

Produksi Malico diklaim menyerap 218 tenaga kerja. Dengan komosisi 60% tenaga kerja lokal (Kabupaten Area Kerja dan Daerah Penyangga) dan 40% tenaga kerja non lokal.

Pabrik minyak goreng anak usaha Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei ini diketahui juga telah memenuhi study kelayakan (feasibility study).