Podomoro City Deli Medan, sebuah proyek properti kawasan superblok persembahan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) / Dok. Agung Podomoro
Nasional

Penjualan Properti Masih Aman saat PPN Naik 11 Persen, Pengembang Perlu Waspada

  • Sektor properti menjadi salah satu industri yang pastinya akan terdampak sejak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11%. Namun, dampak tersebut kepada penjualan properti masih belum terlihat.
Nasional
Liza Zahara

Liza Zahara

Author

JAKARTA - Sektor properti menjadi salah satu industri yang pastinya akan terdampak sejak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11%. 

Namun, dampak tersebut kepada penjualan properti masih belum terlihat. Salah satu alasannya karena terbantu dengan insentif PPN properti yang masih berlaku hingga September 2022.

Head of Research JLL Indonesia  Muhammad Yunus Karim mengatakan, ada kemungkinan naiknya harga properti justru diakibatkan karena biaya-biaya tambahan yang disebabkan oleh kenaikan PPN tersebut.

"Sehingga hal tersebut menjadi sebuah tantangan bagi para pengembang untuk dapat menyediakan produk sesuai dengan kemampuan serapan pasar," kata Yunus saat diwawancara, Senin, 11 April 2022.

Kemudian, ia mengingatkan bagi para pengembang harus menerapkan strategi-strategi pemasaran, kemudahan pembayaran, atau menyesuaikan spesifikasi.

Adapun kenaikan PPN 11% tidak akan mengganggu penjualan karena dari sisi pembeli yang merupakan end-user hal tersebut merupakan kebutuhan.

Sedangkan untuk investasi diperlukan kewaspadaan tergantung dari perbedaan harga dari properti saat ini.

Untuk diketahui, kenaikan PPN 11% mulai berlaku sejak 1 April 2022 lalu berdasarkan berdasarkan pasal 7 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan pada 1 April 2022. 

Yunus juga menambahkan, dari pada kenaikan PPN 11% tantangan lain untuk properti tahun ini yang tengah melakukan pemulihan datang dari ketidakseimbangan pasokan dan permintan. Selain itu, dampaknya datang dari terbatasnya pergerakan dan melemahnya pertumbuhan ekonomi.