<p>Kawasan proyek properti milik PT Summarecon Agung Tbk. / Summarecon.com</p>
Korporasi

Penjualan Properti Moncer, Laba Bersih Summarecon (SMRA) Melesat 93 Persen pada 2022

  • Emiten pengembang properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) meraup laba bersih senilai Rp625,37 miliar pada 2022.

Korporasi

Laila Ramdhini

JAKARTA - Emiten pengembang properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) meraup laba bersih senilai Rp625,37 miliar pada 2022. Angka ini naik 93,19% year on year (yoy) dari laba sebelumnya sebesar Rp323,70 miliar pada 2021.

Dari laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 24 Maret 2023,  laba bersih perseroan ditopang oleh pendapatan yang mencapai Rp5,71 triliun pada 2022 atau naik 2,69% yoy dari sebelumnya sebesar Rp5,56 triliun pada 2021.

Dari segmen usaha, pendapatan dari segmen usaha pengembangan properti mencapai Rp3,52 triliun. Pendapatan ini meliputi penjualan rumah sebesar Rp1,74 triliun, penjualan bangunan komersial sebesar Rp872,56 miliar, pendapatan kavling sebesar Rp445,53 miliar, perkantoran sebesar Rp19,89 miliar, serta lainnya sebesar Rp35,62 miliar.

Lebih lanjut, pendapatan dari segmen usaha properti investasi sebesar Rp1,48 triliun, segmen usaha rekreasi dan perhotelan sebesar Rp346,13 miliar, dan segmen usaha lain-lain Rp363,69 miliar.

Seiring dengan kenaikan pendapatan, perseroan mencatatkan beban pokok penjualan sebesar Rp2,71 triliun, meskipun turun 8,75% yoy dari sebelumnya sebesar Rp2,97 triliun pada 2021.

Sementara itu, beban penjualan tercatat sebesar Rp321,56 miliar, beban umum dan administrasi sebesar Rp952,34 miliar, serta beban operasi lain sebesar Rp33,81 miliar. Selain itu, biaya keuangan tercatat sebesar Rp857,10 miliar pada 2022.

Emiten bidang pengembangan properti dan perumahan ini mencatatkan liabilitas senilai Rp16,68 triliun atau naik 12,62% yoy dari sebelumnya Rp14,82 triliun pada 2021.

Sedangkan, ekuitas tercatat sebesar Rp11,75 triliun atau naik 4,63% yoy dari sebelumnya sebesar Rp11,23 triliun pada 2021.

Dengan demikian, hingga akhir 2022 perseroan mencatatkan total aset senilai Rp28,43 triliun pada 2022 atau naik 9,17% dari sebelumnya Rp26,04 triliun pada 2021.