Orang-Orang Berbelanja di Oxford Street di London (Reuters/Anna Gordon)
Dunia

Penjualan Ritel Inggris Terus Turun

  • Volume penjualan ritel Inggris turun secara tidak terduga pada bulan Oktober 2023 menyusul keuangan konsumen yang masih terbatas. Hal ini menjadi peringatan baru bagi perekonomian negara tersebut.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Volume penjualan ritel Inggris turun secara tidak terduga pada bulan Oktober 2023 menyusul keuangan konsumen yang masih terbatas. Hal ini menjadi peringatan baru bagi perekonomian negara tersebut.

Volume penjualan ritel turun 0,3% dari bulan ke bulan, menyusul penurunan 1,1% yang direvisi pada bulan September yang telah direvisi menjadi lebih buruk dari perkiraan awal, demikian yang diumumkan Kantor Statistik Nasional (ONS).

Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan bahwa volume penjualan akan naik 0,3% pada bulan Oktober. Secara keseluruhan, angka-angka tersebut sesuai dengan prospek ekonomi Inggris yang semakin gelap, dengan pertumbuhan ekonomi yang stagnan dan tekanan harga yang kuat memudar secara perlahan.

Investor berpikir faktor-faktor ini akan memaksa Bank of England untuk menurunkan suku bunga tahun depan.  “Pengecer menyarankan bahwa biaya hidup, berkurangnya langkah kaki, dan cuaca basah di paruh kedua bulan berkontribusi pada penurunan,” kata ONS, dikutip dari Reuters, Jumat, 17 November 2023.

Tidak termasuk bensin, volume penjualan turun 0,1% pada bulan tersebut. Angka-angka tersebut juga menunjukkan revisi penurunan penjualan selama kuartal ketiga. “Kami tetap berpandangan bahwa resesi musim dingin kemungkinan besar terjadi, karena suku bunga yang lebih tinggi secara bertahap membebani dan memberikan dampak pada keuangan rumah tangga dan bisnis,” kata Sandra Horsfield, ekonom dari Investec bank.

“Meskipun begitu, kami juga terus mengharapkan penurunan ini akan bersifat ringan karena moderasi inflasi seharusnya membantu mendukung daya beli riil.” Dengan margin tipis di mana Inggris berhasil menghindari kontraksi ekonomi selama kuartal ketiga, angka-angka Jumat ini menunjukkan risiko bahwa PDB masih dapat direvisi lebih rendah menjadi pembacaan negatif.

Dibandingkan dengan tahun lalu, penjualan ritel turun 2,7%—hasil yang lebih buruk daripada perkiraan ekonom mana pun yang disurvei Reuters. Volume penjualan ritel turun ke level terendah sejak awal 2021 dan kini tidak lebih tinggi dari lima tahun lalu.

Namun, pengecer berharap periode perdagangan Natal yang krusial akan membawa masa-masa yang lebih baik.

Terlepas dari data ekonomi dan survei konsumen yang suram baru-baru ini, pengecer besar termasuk Tesco (TSCO.L), Sainsbury's (SBRY.L), Next (NXT.L), Primark (ABF.L) dan Marks & Spencer (MKS.L) telah tetap optimis mengenai prospek mereka menjelang Natal.