Ilustrasi properti.
Dunia

Penjualan Rumah di AS di Bawah Proyeksi, Rupiah Menguat

  • Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong memperkirakan setelah data manufaktur dan penjualan rumah AS lebih rendah dari perkiraan sehingga menyebabkan dolar Amerika Serikat (AS) melemah, rupiah diproyeksikan akan menguat.
Dunia
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA - Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong memperkirakan setelah data manufaktur dan penjualan rumah AS lebih rendah dari perkiraan sehingga menyebabkan dolar Amerika Serikat (AS) melemah, rupiah diproyeksikan akan menguat.

“Penjualan rumah turun -5,6% dibandingkan dengan perkiraan untuk turun -4%. Indeks manufacturing Fed Dallas turun -19,9 dibandingkan perkiraan untuk turun -17,” ujar Lukman dikutip TrenAsia.com dari Antara Selasa, 28 November 2023. 

Menurut dia, sentimen penguatan terhadap rupiah pada hari ini masih berasal dari faktor eksternal menimbang rilis data ekonomi Indonesia pada pekan ini baru akan keluar pada Jumat, 1 Desember 2023, yakni data inflasi yang diperkirakan akan lebih tinggi.

Selain itu, penantian investor terhadap pidato dari sejumlah pejabat Federal Reserve (The Fed) juga turut mempengaruhi penguatan rupiah. Investor mengantisipasi pidato less hawkish atau dovish dari pejabat-pejabat The Fed menyusul serangkaian data ekonomi AS yang lemah.

Lukman menyatakan, "Kurs rupiah hari ini diperkirakan akan berada dalam kisaran Rp15.400-Rp15.550 per dolar AS."

Pada pagi ini, kurs rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank menguat sebesar 24 poin atau 0,15% menjadi Rp15.470 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.494 per dolar AS.

Untuk diketahui, dikutip TrenAsia.com dari laman Statisa Jumlah penjualan rumah di Amerika Serikat mencapai puncaknya pada tahun 2021 yaitu hampir 7 juta setelah terus meningkat sejak tahun 2011. 

Namun demikian, pasar mulai mengalami kontraksi pada tahun 2022 dan volume transaksi diperkirakan akan terus menurun dan mencapai 5,1 juta penjualan pada tahun 2023. Faktor utama yang mendorong Tren ini adalah rekor kenaikan suku bunga hipotek yang tinggi akibat tingginya inflasi.

Pada tahun pertama lima bulan pada tahun 2023, pasar terus mengalami penurunan dan pada Mei 2023, jumlah transaksi tahunan keluarga tunggal dan kondominium atau koperasi mencapai 4,3 juta.