<p>Rumah tapak mewah di BSD City milik PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dari Grup Sinarmas / Bsdcity.com</p>
Industri

Penjualan Rumah Melambat, BSD Pangkas Target Marketing Sales Jadi Rp6 Triliun

  • Emiten properti milik Grup Sinarmas, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) merevisi turun target prapenjualan (marketing sales) tahun 2020 dari Rp7,2 triliun menjadi Rp6 triliun. Hal ini disebabkan melambatnya penjualan properti perusahaan akibat pandemi COVID-19.

Industri

Laila Ramdhini

JAKARTA – Emiten properti milik Grup Sinarmas, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) merevisi turun target prapenjualan (marketing sales) tahun 2020 dari Rp7,2 triliun menjadi Rp6 triliun. Hal ini disebabkan melambatnya penjualan properti perusahaan akibat pandemi COVID-19.

Managing Director Strategic Business & Services Sinar Mas Land Alim Gunadi menuturkan BSDE sempat pesimistis di awal pandemi. Sehingga, pihak manajemen anak usaha Sinar Mas Land ini menetapkan target yang konservatif.

“Desember memang belum closing. Tapi kita harapkan target menjadi Rp6 triliun bisa tercapai. Ini sama dengan tahun lalu,” ujar Alim dalam NET 89, BSD CITY & PROSPECT OF 2021, Senin, 21 Desember 2020.

Alim menuturkan anak usaha Sinar Mas ini telah meraup marketing sales sebesar Rp4,7 triliun hingga September 2020. Angka tersebut baru mencapai 78% dari target tahun ini.

Adapun penjualan residensial menyumbang sekitar 60%-70% terhadap marketing sales BSDE tersebut.

“Perumahan yang terjual dengan beragam tipe. Ada yang menyasar milenial, tapi ada juga hunian mewah,” kata dia.

Sementara, dari total transaksi yang dicatat BSDE, ada 70% konsumen yang menggunakan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) dari perbankan. Alim menuturkan hal ini mengindikasikan masih banyaknya permintaan dari konsumen end user.

“Ternyata memang ada pergerakan customer selama pandemi ini,” kata dia.

Di sisi, Alim menuturkan, permintaan hunian mewah dengan harga di atas Rp4 miliar sampai Rp30 miliar juga masih berdatangan. Proyek rumah tapak di kawasan elite Nava Park misalnya, laris terjual dengan harga kisaran Rp12 miliar.

“Itu yang kita lihat agak unik ternyata daya beli orang ada cukup anomali,” ujar dia.

Lebih lanjut, Alim mengungkapkan, BSD tetap akan memfokuskan bisnis di sektor residensial pada 2021. Menurut dia, tantangan ke depan yakni menyediakan hunian di harga menengah untuk konsumen milenial. (SKO)