Penjualan Segar Kumala (BUAH) Tembus Rp130 Miliar di Bulan Imlek
- Emiten distributor buah PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) sukses mencatatkan penjualan sebesar Rp130 miliar pada Januari 2024.
Korporasi
JAKARTA – Emiten distributor buah PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) sukses mencatatkan penjualan sebesar Rp130 miliar pada Januari 2024. Hal ini didorong oleh permintaan yang tinggi jelang perayaan Imlek di Tahun Naga Kayu yang telah berlangsung pada 9-10 Februari 2024, kemarin.
Renny Lauren, Direktur Utama PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH), menyatakan bahwa kinerja BUAH pada awal 2024 dapat diatributkan kepada antusiasme masyarakat terhadap buah jeruk, yang menjadi primadona dalam perayaan Imlek.
“Banyaknya masyarakat yang berbondong-bondong mencari buah jeruk baik sebagai pelengkap maupun sebagai buah tangan dalam perayaan Imlek ini karena diyakini buah jeruk membawa keberuntungan dan kesuksesan,” paparnya dalam keterangan resmi pada Jumat, 16 Februari 2024.
- IHSG Rawan Koreksi, Saham ACES Hingga WIIM Layak Dicermati
- Laba Bersih Adira Finance Naik 21 Persen pada 2023
- Bank DBS Gandeng Fintech Adapundi Salurkan Kredit
Renny bilang warna jeruk yang cerah dan rasa segarnya menjadikannya sebagai simbol harapan dan berkah bagi mereka yang merayakan tahun baru Imlek. Selain jeruk, momen Imlek juga mendongkrak penjualan buah-buahan lain seperti apel dan pir.
“Pencapaian ini juga merupakan keberhasilan strategi yang dipersiapkan dengan matang dalam menyambut momen Imlek serta tim yang berpengalaman dalam industri buah–buahan,” ungkapnya.
Renny juga berharap performa positif pada awal tahun ini tetap berlanjut sehingga perseroan tetap optimis dengan sejumlah strategi yang diharapkan dapat terus mendorong pencapaian pertumbuhan yang optimal.
Performa Saham dan Kinerja
Berdasarkan data IDX Mobile, pada perdagangan Jumat, 16 Februari 2024, saham BUAH bergerak melemah 0,8% ke level Rp1.805 per saham dari harga pembukaannya pada pukul 09.57 WIB. Adapun rentang pergerakan harga berada di level Rp1.800-Rp1.820 per saham.
Sementara itu frekuensi transaksi saham BUAH berada di angka 319 dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 120 ribu lembar saham. Sedangkan nilai transaksi (turnover) saham emiten buah-buahan mencapai Rp218 juta.
Perlu diketahui, BUAH didirikan pada tahun 2017 dan awalnya fokus pada perdagangan serta distribusi buah-buahan dan sayuran segar di wilayah Jakarta dan sekitarnya dengan merek SK. Saat ini, BUAH telah berkembang dengan memiliki 14 cabang distribusi yang tersebar di seluruh Indonesia.
- Siapapun Presiden Terpilih, Luhut Tegaskan Ogah Jadi Menteri Lagi
- Bank Muamalat Targetkan KPR Rp5,3 Triliun untuk Tahun 2024
- Investor Antusias dengan Kelanjutan Kebijakan Jokowi Usai Kemenangan Prabowo
Perusahaan ini juga berperan sebagai importir dan pedagang besar buah-buahan dan sayuran, mengimpor produk dari berbagai negara di Asia, Australia, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Eropa, dan Timur Tengah.
Perseroan sendiri pada tahun lalu, telah mencatatkan sejumlah ekspansi dengan pembukaan berbagai cold storage di berbagai wilayah Indonesia. Saat ini, BUAH mencatat total kapasitas yang dimiliki secara keseluruhan adalah 7.505 ton.
Hingga kuartal III-2023 kinerja BUAH menunjukkan hasil yang sangat positif dengan mencatatkan peningkatan laba sebesar 28% menjadi Rp26 miliar. BUAH membukukan pendapatan sebesar Rp1,33 triliun per September 2023, meningkat 42% dibandingkan tahun sebelumnya.
Tak hanya peningkatan penjualan pada sektor buah–buahan impor, perseroan juga menunjukan perkembangan yang signifikan di sektor pendistribusian ayam beku dengan peningkatan sebesar 202,2% sepanjang tahun buku 2023.
Pencapaian positif itu didukung oleh penetrasi yang dilakukan perseroan untuk daerah jangkauan baru dan ekspansi yang dilakukan. Peningkatan ini juga seiring dengan penggunaan dana capex yang dilakukan secara efektif dan efisien oleh perseroan.