Semen Indonesia
BUMN

Penjualan Semen Indonesia Naik 10 Persen, Tapi Laba Turun

  • Pada tahun 2023, laba bersih SIG mencapai Rp2,17 triliun, menunjukkan penurunan sebesar 8,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
BUMN
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

JAKARTA - Semen Indonesia Group (SIG) berhasil mencatatkan kinerja positif pada tahun 2023 dengan pencapaian penjualan meningkat sebesar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Data resmi yang dirilis oleh perusahaan menunjukkan bahwa penjualan semen mencapai 40,62 juta ton selama periode tersebut. Peningkatan tersebut diyakini berasal dari dua faktor utama, yakni penjualan semen curah domestik dan ekspor. 

Kontribusi SIG dalam proyek-proyek strategis nasional juga turut mendongkrak kinerja perusahaan, terutama dalam pembangunan Kawasan Strategi Ekonomi Khusus (KSEK) Indonesia Maju atau IKN Nusantara.

Dengan pasokan yang mencapai 3.000 - 4.000 ton per hari, SIG memainkan peran yang krusial dalam pembangunan berbagai infrastruktur di Indonesia. 

Proyek yang menggunakan produk SIG termasuk proyek-proyek besar seperti Istana Negara, Kantor Presiden, serta pembangunan jaringan jalan tol dan bendungan.

Portofolio produk semen SIG mencakup berbagai tipe seperti Tipe 1 (OPC), Tipe II, Tipe V, OWC, dan produk ramah lingkungan lainnya, telah menjadi pilihan utama dalam berbagai proyek konstruksi nasional. 

Keberagaman produk ini memberikan fleksibilitas kepada pelanggan untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka dalam proyek-proyek pembangunan.

“Memiliki keunggulan variasi produk semen curah yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan konstruksi dan jaringan distribusi terluas di Indonesia, memposisikan SIG secara strategis untuk mendukung proyek infrastruktur nasional khususnya mega proyek IKN Nusantara." terang Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni   Kamis, 21 Maret 2024.

Selain itu, SIG juga berperan aktif dalam mendukung berbagai proyek strategis nasional lainnya di seluruh Indonesia. 

Pada tahun 2023 saja, SIG telah memasok bahan bangunan untuk 63 proyek strategis nasional, yang meliputi proyek-proyek infrastruktur besar seperti Jalan Tol Trans Sumatera, peleburan, dan pembangkit listrik. 

Hal ini menegaskan kontribusi yang signifikan dari SIG dalam memajukan sektor pembangunan dan infrastruktur di Indonesia. 

Laba Turun

Pada tahun 2023, laba bersih SIG mencapai Rp2,17 triliun, menunjukkan penurunan sebesar 8,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Faktor utama penurunan ini adalah kenaikan harga batu bara dan biaya energi yang memberikan tekanan pada biaya produksi perusahaan.

Sementara pada tahun 2022, SIG mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,37 triliun, mengalami peningkatan sebesar 27,4% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Peningkatan tersebut didorong oleh pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi dan peningkatan volume penjualan produk SIG.

Meskipun mengalami penurunan pada tahun 2023, SIG tetap memiliki kinerja yang kuat sebelumnya, menunjukkan kontribusinya yang signifikan dalam industri bahan bangunan di Indonesia. 

Upaya untuk mengelola biaya produksi dalam menghadapi kenaikan harga bahan baku dan energi menjadi tantangan yang perlu terus diatasi oleh perusahaan untuk mempertahankan pertumbuhan laba yang stabil di masa mendatang.

Dengan capaian ini, Semen Indonesia Group menegaskan perannya sebagai salah satu pemain utama dalam industri semen nasional yang berkontribusi nyata dalam pembangunan infrastruktur negara.