Penjulan Anjlok 22 Persen Bikin Pendapatan Nintendo Ikut Susut
Tekno

Penjulan Anjlok 22 Persen Bikin Pendapatan Nintendo Ikut Susut

  • Perusahaan konsol dan video game Nintendo melaporkan penurunan laba dan pendapatan tahunan.
Tekno
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

TOKYO - Perusahaan konsol dan video game Nintendo melaporkan penurunan laba dan pendapatan tahunan.

Dalam tahun periode tahunan yang dimulai sejak April 2022 hingga Maret 2023, Nintendo meraup pendapatan sebesar 1,6 triliun yen atau kisaran Rp174,3 triliun (asumsi kurs Rp108 per Yen Jepang). Jumlah tersebut memenuhi ekpektasi perusahaan. Meski begitu, angka yang dicapai menandakan penurunan pendapatan sebesar 5,5%.

Selain pendapatan, Nintendo melaporkan mengantongi laba bersih 432,7 miliar yen atau Rp47,1 triliun untuk periode tahunan atau  turun lebih dari 9% tahun-ke-tahun. Namun, capaian itu lebih baik dari perkiraan perusahaan sendiri sebesar 370 miliar yen atau Rp40,3 triliun.

Pada pendapatan tahunan kali ini, raksasa video game tersebut telah menjual 17,97 juta unit seri konsol Nintendo Switch andalannya. Angka ini tak jauh berbeda dari perkiraannya sendiri sebesar 18 juta unit untuk periode tahunan.

Tahun lalu, Nintendo dilaporkan berhasil menjual lebih dari 23 juta unit Switch terjual pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2022. Alhasil, margin penurunan pendapatan tahunan berada pada angka 22%.

Atas loyonya penjualan, Nintendo mengatakan bahwa kekurangan semikonduktor dan komponen lainnya berdampak pada produksi hingga sekitar akhir musim panas. Selain itu, perusahaan juga tidak mengalami pertumbuhan penjualan terutama selama musim liburan seperti yang terlihat pada tahun sebelumnya.

Untuk periode tahunan berikutnya, Nintendo memperkirakan bisa menjual 15 juta unit Switch per Akhir Maret 2024.

Dalam pasar game, Nintendo bersaing dengan mengangkat game konsol lawas bersama dengan perangkat terbarunya, Switch dalam enam tahun terakhir. Selama itu, para investor khawatir bahwa penjualan Nintendo kini telah melewati masa jayanya.

Hal ini terlihat dari pemangkasan perkiraan penjualan pada dua periode tahunan terakhir lantaran penjualan musim panas tak sesuai ekspektasi.

Selama masa pengembangan Switch, Nintendo telah mencoba menyegarkan konsol dengan versi genggam dan versi dengan layar yang lebih baik. Aksi tersebut telah membantu dalam jangka pendek tetapi tidak berbuat banyak untuk menahan tren penurunan penjualan secara keseluruhan.

Sementara Nintendo mengalami penurunan, saingannya Sony melaporkan laba tertinggi sepanjang masa untuk tahun yang berakhir 31 Maret. Perusahaan juga menjual rekor 19,1 juta konsol PlayStation 5 secara tahunan.

Tak seperti Switch, Sony PlayStation 5 baru dijual di pasaran selama lebih dari dua tahun. Jadi penjualannya masih bisa tumbuh.