Karyawan beraktifitas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan perdana di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 3 Januari 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Penta Valent (PEVE) Milik Konglomerat Hermanto Tanoko Listing di BEI, Saham Melesat hingga ARA

  • PT Penta Valent Tbk (PEVE) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Januari 2023.
Korporasi
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA - PT Penta Valent Tbk (PEVE) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Januari 2023. Emiten milik konglomerat Hermanto Tanoko ini menjadi perusahaan ke-9 yang listing di BEI tahun ini.

Pada pencatatan saham perdananya, saham PEVE berhasil melesat hingga menyentuh batas atas atau rejection (ARA). PEVE melompat 34,24% dari harga IPO di Rp 149 menjadi Rp200.

Selain itu, saham Penta Valent juga tercatat kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 259,78 kali lipat.

Komisaris Utama PEVE Hermanto Tanoko mengungkapkan terdapat lebih dari 22.000 investor mulai dari perorangan, serta institusi nasional maupun asing yang ikut serta memburu saham PEVE.

Emiten yang bergerak di sektor healthcare ini menawarkan 353,12 juta lembar saham dengan harga Rp149 per lembar saham. Dengan demikian, perseroan akan mendapatkan dana sebesar Rp52,61 miliar untuk memperkuat modal kerja.

“Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Initial Public Offering (IPO) setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perusahaan,” ujar Hermanto, di Jakarta, Selasa, 24 Januari 2023.

Adapun, perseroan menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

PEVE menjadi perusahaan publik ketujuh dari grup Tancorp milik taipan Hermanto Tanoko. 

Dalam kesempatan ini, Hermanto menyampaikan alasan selalu membawa perusahaannya melenggang ke bursa, yaitu untuk memberikan kesempatan kepada karyawan, pelanggan, mitra bisnis, agen hingga seluruh masyarakat untuk berinvestasi dan menjadi pemegang saham.

Selain itu, juga mendukung program pemerintah dan BEI untuk mengembangkan jumlah emiten yang berkualitas dan berkinerja baik di pasar modal Indonesia.

“Selain itu, perusahaan terbuka dapat dikelola lebih profesional, transparan, dan berpegang pada GCG (Good Corporate Governance),” kata Hermanto.

Setelah pencatatan saham, pemegang saham perseroan antara lain PT Tancorp Mega Buana sebesar 40,02 persen, PT Maramakmur Selaras 20,05 persen, PT Multi Pidotama Mandiri 19,26 persen, masyarakat 19,64 persen dan karyawan (program ESA) sebesar 1,03 persen.