Pentagon Terkejut, SpaceX Berhasil Kalahkan Serangan Perang Elektronik Rusia
- Rusia mencoba menghentikan menghentikan layanan broadband satelit Starlink, yang membuat Ukraina tetap terhubung ke Internet.
Tekno
WASHINGTON-Perusahaan ruang angkasa SpaceX dilaporkan berhasil mengalahkan perang elektronik yang diluncurkan Rusia terhadap satelitnya. Dan Pentagon mengaku terkejut dengan keberhasilan tersebut.
Dave Tremper, Direktur Peperangan Elektronik di Pentagon mengkonfirmasi adanya perang elektronik antara SpaceX dengan Rusia pada Maret lalu. Rusia mencoba menghentikan menghentikan layanan broadband satelit Starlink, yang membuat Ukraina tetap terhubung ke Internet.
Pendiri SpaceX Elon Musk memang telah mengarahkan ribuan terminal Starlink ke Ukraina setelah seorang pejabat mengiriminya tweet meminta bantuan agar negara yang terkepung itu tetap online.
- Bank DKI Sediakan Sistem Pembayaran Non-Tunai untuk RSUD Koja
- Gandeng ShopeePay, Top Up e-Wallet Pluang Bebas Biaya Administrasi
- Pengguna Tak Lagi Bisa Berbagi Password, Netflix Justru Akan Hadirkan Iklan di Layanannya
Temper mengatakan keesokan harinya setelah laporan tentang upaya jamming Rusia terhadap Starlink muncul, SpaceX dengan memasang sebaris kode dan memperbaikinya. Dan secara mengejutkan serangan jamming Rusia itu tidak efektif lagi.
“Dari sudut pandang teknolog perang elektronik itu adalah hal fantastis dan Pentagon sangat tertarik,” katanya dikutip Defense News Rabu 20 April 2022.
Menurut Temper bahkan Pemerintah Amerika akan membutuhkan waktu yang signifikan untuk melakukan koreksi semacam itu.
Brigjen Tad Clark, direktur direktorat keunggulan spektrum elektromagnetik Angkatan Udara Amerika mengatakan perang modern akan semakin melibatkan peperangan elektromagnetik. Terutama untuk membentuk medan perang ketika konflik dimulai.
Lebih inovatif
Menurutnya Amerika perlu berpikir lebih inovatif dalam hal membangun peralatan peperangan elektronik baru. Tidak akan cukup hanya membeli versi sistem lama yang ditingkatkan. Amerika harus menghasilkan sistem baru yang memungkinkan ketahanan dan kecepatan yang jauh lebih besar.
Ini termasuk menggabungkan kecerdasan buatan ke dalam sistem generasi berikutnya untuk dapat merespons lebih cepat. Peningkatan penggunaan rekayasa digital juga dapat membantu militer memodelkan peralatan baru dengan komputer dan mengatasi masalah sebelum melalui proses akuisisi dan pengujian yang memakan waktu.
Dia mengakui serangan ke Ukraina telah memberi tahu banyak hal tentang kemampuan dan keandalan peralatan Rusia. Amerika juga mengakui kemampuan pasukan Rusia untuk melaksanakan misi dengan cara yang tersinkronisasi.
Menurut Tremper ini melakukan operasi perang elektromagnetik dengan benar bukan perkara mudah. Mencoba melakukan EW sambil bergerak maju di dalam wilayah yang diserang dan tidak di lokasi yang aman membuatnya semakin rumit.
“Ini masalah yang sangat sulit, jika Anda tidak memiliki operator yang terlatih dengan baik,” kata Tremper.