SRTG
Nasional

Pentingnya Ekonomi Berkelanjutan Bagi Generasi Penerus, Saratoga (SRTG) Tingkatkan Investasi Berbasis ESG

  • Ia menambahkan setiap pemangku kepentingan diharapkan agar memperhatikan kinerja ESG untuk berkontribusi dalam pencapaian prioritas tersebut.
Nasional
Feby Dwi Andrian

Feby Dwi Andrian

Author

JAKARTA - Titik balik Saratoga memahami pentingnya ekonomi berkelanjutan berbasis ESG adalah setelah diadakannya UN Climate Summit COP26.

Isu environment, social and governance (ESG) menjadi pembahasan yang intensif di kalangan masyarakat global.

Menurut Presiden Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, Michael W.P. Soeryadjaya, dengan terpilihnya Indonesia jadi Presidensi G20, ini menjadi tantangan berat karena sebagai warga negara harus mendukung penuh perhelatan tersebut serta menjalankan peran prestisius itu.

"Ada tiga prioritas utama Presidensi G20 Indonesia. Pertama adalah penguatan sektor kesehatan, optimalisasi teknologi digital untuk transformasi ekonomi, dan transisi energi yang ramah lingkungan," ucap Michael pada laporan berkelanjutan, Senin, 19 September 2022.

Ia menambahkan setiap pemangku kepentingan diharapkan agar memperhatikan kinerja ESG untuk berkontribusi dalam pencapaian prioritas tersebut.

Kemudian, ia melanjutkan, bahwa Saratoga yang berperan sebagai perusahaan investasi aktif harus turut serta memastikan bahwa kegiatan investasi berorientasi pada lingkungan dan sosial.

Michael juga menyampaikan bahwa ke depannya, perusahaan akan meningkatkan investasi pada sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi hijau dan berwawasan lingkungan.

"Secara spesifik, kami tidak lagi berinvestasi pada perusahaan dalam sektor energi tidak terbarukan atau bahan bakar fosil," ungkap Michael.

Lebih lanjut, Michael mengkungkapkan bahwa saat ini investor Saratoga sudah mulai fokus akan isu lingkungan, sosial dan tata kelola (LST).

Oleh karena itu, perusahaan berkomitmen mengelola isu LST melalui penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dan harus dengan cepat beradaptasi serta merespon isu tersebut.

Pada tahun 2021, Saratoga membentuk ESG Task Force yang terdiri dari kepala semua divisi dan dikepalai oleh Direktur Keuangan dan terdiri dari kepala semua divisi internal perusahaan.

Salah satu peranan penting dari ESG Task Force Saratoga adalah melakukan penilaian dan seleksi atas calon perusahaan investee dengan mempertimbangkan faktor LST.

Adapun pertimbangan akan aspek LST dimulai sejak perusahaan melakukan studi kelayakan (due diligence) pada calon perusahaan investee.

Beberapa indikator LST menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi, selain indikator terkait finansial.

Penilaian terhadap aspek LST ini membantu perusahaan untuk mengidentifikasi risiko dan dampak sosial serta lingkungan dari perusahaan investee dengan berfokus pada topik-topik yang material dan relevan.

Beberapa aspek LST yang Saratoga terapkan yaitu:

Lingkungan: Keanekaragaman, energi, perubahan iklim, limbah, air.

Sosial: Hak asasi manusia, hak ketenagakerjaan, pelatihan dan pengembangan, masyarakat lokal, keselamatan dan kesehatan.

Tata Kelola: Antikorupsi, kepatuhan, kode etik, tata kelola perusahaan yang baik, pengendalian internal dan manajemen risiko.

Dengan adanya pembentukan ESG Task Force, perusahaan optimis dapat mencapai target minimal 10% dari total investasi baru, yaitu investasi pada perusahaan yang berwawasan dan berfokus pada keberlanjutan di aspek LST.