Panel surya yang dipasang di atas fasilitas peternakan ataupun pabrik milik PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) / Dok. Widodo Makmur
Korporasi

Pentingnya ESG Bagi Widodo Makmur Perkasa Jelang IPO

  • Menjelang penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), emiten consumer dan komoditas agrobisnis PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) menerapkan prinsip environmental, social, and governance (ESG) dalam proses bisnis dan strategi pertumbuhan.
Korporasi
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA - Menjelang penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), emiten consumer dan komoditas agrobisnis PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) menerapkan prinsip environmental, social, and governance (ESG) dalam proses bisnis dan strategi pertumbuhan.

CEO Widodo Makmur Perkasa Tumiyana mengatakan prinsip ESG ini menjadi salah satu pedoman utama dalam menjalankan bisnis di sektor pangan.

"Kami tidak hanya akan berfokus kepada pertumbuhan bisnis serta memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham nantinya. Namun kami juga senantiasa berusaha untuk dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh elemen masyarakat, kami ingin memastikan bahwa kehadiran kami akan membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia secara luas,” kata Tumiyana dalam keterangan resmi yang diterima TrenAsia.com, Minggu, 14 November 2021.

Dia menjelaskan, berbagai inisiatif yang telah dijalankan oleh WMP antara lain instalasi panel surya pada berbagai fasilitas milik perusahaan. Hal itu dijalankan untuk mendukung kebutuhan energi dalam aktivitas perusahaan, serta pengembangan fasilitas pengolahan limbah peternakan menjadi biofertilizer dan energi biogas demi mendukung kebutuhan perkebunan jagung yang akan dikembangkan oleh perseroan.

Menurut dia, instalasi panel surya pada fasilitas perusahaan dibagi menjadi tiga tahap. Instalasi tahap pertama dan fase pertama telah selesai dilaksanakan pada Oktober lalu. Pada tahap pertama ini akan dibagi menjadi 3 fase.

Dia menjelaskan, fase pertama telah selesai dijalankan dan akan dilanjutkan dengan fase kedua dan ketiga yang ditargetkan rampung pada semester I-2022. Pada instalasi tahap pertama ini, WMP menargetkan instalasi panel surya dengan kapasitas 37,7 MWp dari total rencana untuk mengaplikasikan infrastruktur panel surya dengan total kapasitas 158 MWp, di seluruh fasilitas produksinya.

Sementara itu, WMP juga telah mengoperasikan fasilitas pengolahan limbah peternakan menjadi biofertilizer dan energi biogas. WMP menargetkan ke depannya akan mampu untuk menghasilkan 21.528 m3 energi biogas per hari, melalui fasilitas pengolahan limbah yang sedang dikembangkan oleh perusahaan dengan lima lini bisnis tersebut.

Selain itu, kata dia, WMP juga memiliki komitmen untuk menyerap hasil produksi para petani maupun petani lokal di sekitar fasilitasnya, serta menjalankan berbagai program pembinaan maupun pelatihan bagi para pelaku industri pangan generasi muda di Indonesia yang terpusat di Joglo Tumiyono, Klaten, Jawa Tengah.

Meskipun WMP saat ini sedang dalam proses mengembangkan perkebunan jagung di beberapa lokasi di seluruh penjuru Indonesia guna meningkatkan cost efficiency terutama dalam suplai bahan baku pakan peternakan, namun WMP berkomitmen untuk mengalokasikan suplai 45% dari kebutuhan bahan baku pakannya wajib diserap dari hasil pertanian warga sekitar maupun petani lokal untuk dapat tetap menjaga keseimbangan perekonomian rakyat di area aktivitas Perusahaan.

“Seluruh model bisnis kami memang telah kami rancang tidak hanya untuk membawa pertumbuhan maupun pengembangan perusahaan semata. Kami telah menjalankan serta merancang integrasi bisnis yang memungkinkan kami untuk melibatkan berbagai stakeholders, khususnya para peternak dan petani muda di Indonesia. Selain itu penerapan energi terbarukan serta pengolahan limbah yang kami lakukan juga tidak semata untuk menghasilkan efisiensi operasional kami, namun juga guna menjaga keberlanjutan ekosistem alam di Indonesia. Sesuai dengan tujuan kami bahwa perusahaan ini dikembangkan untuk people, profit, and planet,” tegasnya.

Perusahaan peternakan terintegrasi PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) tengah masuk pada fase pembentukan harga alias bookbuilding. WMPP bakal melepas 8.333.333.300 lembar saham dengan nilai nominal Rp20 dan mematok harga pelaksanaan sebesar Rp160 – Rp220 per lembar. Sehingga, WMPP berpotensi meraup dana hingga Rp1,83 triliun lewat aksi IPO tersebut.