<p>Kredit online EasyCash / Facebook @EasycashIndonesia</p>
Fintech

Pentingnya Kebijakan Bunga yang Seimbang untuk Keberlanjutan Fintech Lending

  • Direktur Utama Easycash, Nucky Poedjiardjo Djatmiko, menyoroti perlunya dukungan kebijakan yang mendukung aksesibilitas dan likuiditas di industri pinjaman daring berizin.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) menyatakan apresiasinya atas langkah strategis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengevaluasi kebijakan terkait batas maksimum manfaat ekonomi di sektor fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman daring yang berizin. 

Evaluasi ini dinilai sangat penting, mengingat dinamika inklusi keuangan, perlindungan konsumen dari pinjaman online (pinjol) ilegal, dan perkembangan kondisi makroekonomi yang turut dipengaruhi oleh situasi geopolitik kawasan.

Direktur Utama Easycash, Nucky Poedjiardjo Djatmiko, menyoroti perlunya dukungan kebijakan yang mendukung aksesibilitas dan likuiditas di industri pinjaman daring berizin. 

Dengan tingginya minat masyarakat terhadap layanan ini sejak 2017, akumulasi rekening penerima dana telah mencapai 135 juta, dengan total pinjaman sebesar Rp950 triliun hingga Agustus 2024.

"Kami menyambut baik evaluasi OJK terhadap kebijakan suku bunga dan berharap batas suku bunga harian sebesar 0,3% tetap dipertahankan pada 2025. Ini penting untuk menjaga akses dan likuiditas bagi masyarakat unbanked dan underbanked," ujar Nucky melalui pernyataan tertulis yang diterima TrenAsia, dikutip Jumat, 22 November 2024. 

Kelompok masyarakat unbanked dan underbanked sering kali terkendala dalam mengakses pinjaman dari lembaga keuangan konvensional akibat ketiadaan riwayat kredit, kurangnya jaminan, atau modal yang memadai. 

Hal ini memicu tingginya kebutuhan pinjaman daring sebagai alternatif. Sayangnya, kondisi ini juga dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang menjalankan praktik pinjol ilegal.

Likuiditas dan Aksesibilitas: Kunci Keberlanjutan Industri

Nucky menjelaskan bahwa likuiditas berperan penting agar platform P2P lending yang berizin dapat terus menyediakan pinjaman bagi masyarakat. Dengan likuiditas yang cukup, masyarakat dapat terhindar dari risiko pinjol ilegal. Selain itu, nilai manfaat ekonomi yang stabil akan mendukung pemberi dana dan mendorong inovasi layanan platform pinjaman daring.

Data Bank Dunia pada 2021 mengungkapkan bahwa 48% populasi Indonesia, termasuk pelaku UMKM, masih tergolong unbanked atau underbanked

Segmen ini berkontribusi sekitar 60% terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia, namun masih menghadapi kesenjangan pendanaan mencapai 234 miliar dolar AS.

"Pinjaman daring memiliki peran strategis dalam memperluas akses terhadap produk keuangan, menjaga likuiditas masyarakat, dan menarik investasi asing, yang pada akhirnya mendukung inklusi keuangan," tambah Nucky.

Upaya Melawan Pinjol Ilegal

Maraknya pinjol ilegal menjadi tantangan serius bagi industri pinjaman daring. Pemerintah telah memblokir 2.500 entitas pinjol ilegal sepanjang tahun 2024 hingga Oktober, menambah jumlah total yang ditutup sejak 2017 menjadi 9.180 entitas. Presiden Prabowo Subianto juga menjadikan pemberantasan pinjol ilegal sebagai prioritas nasional.

Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya ini, Easycash aktif mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya manajemen keuangan dan cara mengenali layanan pinjaman daring yang berizin.

"Hingga saat ini, terdapat 97 platform P2P lending yang berizin dan diawasi OJK. Namun, jumlah pinjol ilegal yang diblokir jauh lebih banyak. Ini menunjukkan urgensi kolaborasi antara OJK dan pelaku industri untuk melindungi masyarakat," tegas Nucky.

Edukasi dan Literasi untuk Masyarakat

Kolaborasi antara industri dan pemerintah menjadi langkah penting dalam mengantisipasi dampak negatif pinjol ilegal. Industri pinjaman daring bersama OJK terus mendorong literasi keuangan melalui kegiatan edukasi yang terencana dan masif.

"Dengan upaya edukasi dan literasi yang konsisten serta tindakan tegas terhadap pinjol ilegal, akses pendanaan yang legal dan sehat dapat terjaga," ujar Nucky.

Profil risiko pengguna pinjaman daring, terutama dari segmen unbanked dan underbanked, cenderung lebih tinggi dibandingkan konsumen produk keuangan konvensional. 

Jika batas suku bunga harian di bawah 0,3% diterapkan, hal ini dapat memengaruhi ketahanan platform P2P lending dalam melayani kebutuhan masyarakat.

Kolaborasi untuk Keberlanjutan Industri

Nucky menegaskan bahwa kerja sama antara OJK, pelaku industri, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem yang sehat. Edukasi mengenai bahaya pinjol ilegal, kepatuhan terhadap regulasi, dan pengawasan ketat terhadap perilaku usaha menjadi kunci keberhasilan.

"Dengan kolaborasi yang terstruktur, target peningkatan inklusi keuangan melalui platform P2P lending yang aman dan berizin dapat tercapai. Hal ini juga akan mendorong produktivitas masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," tutup Nucky.