Dunia

Penuh Ambisi ! Xiaomi Percepat Rencana Masuk Industri Kendaraan Listrik

  • GUANGZHOU – Raksasa smartphone asal China, Xiaomi, telah mengumumkan rencana pembuatan mobil listrik pada bulan Maret lalu, tetapi perusahaan ini telah men
Dunia
Fadel Surur

Fadel Surur

Author

GUANGZHOU – Raksasa smartphone asal China, Xiaomi, mengumumkan rencana pembuatan mobil listrik pada bulan Maret lalu. Namun tampaknya  tetapi perusahaan punya  ambisi yang besardan siap mempercepat rencana kendaraan listriknya.

Baru-baru ini Xiaomi dikabarkan akan mempercepat rencananya dengan investasi cukup besar pada pemasok baterai EV (Electric Vehicle).  Menurut laporan start-up asal China 36kr, dua raksasa teknologi asal China yaitu Xiaomi dan Huawei telah berinvestasi di Beijing Wei Lan New Energy Ltd, pemasok baterai asal China. Laporan tersebut menyebutkan bahwa investasi dari kedua perusahaan itu adalah untuk proyek senilai 5 miliar Yuan  atau setara Rp11,2 Triliun (asumsi kurs Rp2.240 pen Yuan China. 

Wei Lan adalah perusahaan teknologi tinggi yang berfokus pada pengembangan baterai solid-state generasi berikutnya. Pemasok baterai yang berdiri sejak 2016 dan telah menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan raksasa dalam waktu singkat karena kepopuleran mobil listrik ini memiliki tiga fasilitas produksi berbeda di China. Salah satu model baterai untuk kendaraan listriknya, NIO ET7, memiliki jangkauan  sejauh maksimum 1.000 km.

Xiaomi dan Huawei sudah lama menggarap mobil listrik. Untuk sekarang, dapat dikatakan bahwa Xiaomi telah melangkah lebih jauh. Pasalnya, baru-baru ini Xiaomi Automobile Co. Ltd. memiliki lebih dari 500 anggota penelitian dan pengembangan yang mengerjakan unit mobilnya.

Selain itu, menurut Reuters, badan pengembangan ekonomi Beijing E-Town telah mengkonfirmasi bahwa Xiaomi akan membangun pabrik EV yang mampu memproduksi hingga 300.000 kendaraan per tahun. Pabrik tersebut akan dibangun dalam dua tahap dan akan mulai produksi massal pada 2024. 

Diperkirakan Xiaomi juga akan menginvestasikan setara dengan US$10 miliaratau setara Rp143,2 triliun (asumsi kurs Rp14.400 per dollar AS) di divisi EV selama 10 tahun ke depan.  Namun belum ada detail lebih lanjut tentang rumor ini. 

Meski begitu, ini menunjukkan bahwa Xiaomi berambisi untuk menjadi produsen EV arus utama yang bersaing tidak hanya dengan perusahaan lokal seperti Nio dan Xpeng, tetapi juga pembuat mobil asing yang signifikan seperti Tesla.