Presiden Pertama Indonesia Ir. Soekarno.
Nasional

Penuh Perjuangan! Ternyata Terselip 7 Fakta Menarik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

  • Momen Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus menjadi bukti kebebasan rakyat Indonesia dari penjajah. Diselenggarakan di kediaman Soekarno, Presiden Indonesia pertama Soekarno membacakan teks proklamasi didampingi oleh Mohammad Hatta. Tapi ternyata dibalik momen tersebut, tersimpan deretan fakta menarik. Berikut pembahasannya.

Nasional

Rizanatul Fitri

JAKARTA – Momen Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus menjadi bukti kebebasan rakyat Indonesia dari penjajah. Diselenggarakan di kediaman Soekarno, Presiden Indonesia pertama Soekarno membacakan teks proklamasi didampingi oleh Mohammad Hatta. 

Tapi ternyata dibalik momen tersebut, tersimpan deretan fakta menarik. Berikut pembahasannya.

7 Fakta Menarik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Perumusan hingga pembacaan naskah proklamasi Indonesia melewati sejumlah proses yang sangat panjang. Tak hanya itu, banyak pihak juga yang ikut terlibat dalam kemerdekaan Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung.

Merangkum dari beberapa sumber termasuk Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, berikut tujuh fakta menarik proklamasi Indonesia.

1. Naskah Asli di Tempat Sampah

Naskah asli yang ditulis oleh Soekarno ternyata awalnya tidak pernah disimpan oleh pemerintah. Naskah tersebut ditemukan dan disimpan baik oleh wartawan BM Diah di keranjang sampah rumah Laksamana Maeda pada 17 Agustus 1945 dini hari usai disalin dan diketik oleh Sajuti Melik.

Dalam proses pengetikan, Sajuti Melik sempat mengubah kalimat “wakil-wakil bangsa Indonesia” menjadi “Atas nama bangsa Indonesia”.

Setelah BM Diah menyimpan naskah historis tersebut selama 46 tahun 9 bulan 19 hari, ia akhirnya menyerahkan draft tersebut kepada Soekarno pada 29 Mei 1992.

2. Dilaksanakan di Bulan Ramadan

Ditengah momen bulan suci Ramadan, momen Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada Jumat, 17 Agustus 1945 bertepatan dengan 9 Ramadan 1364 H.

Menurut penganut agama islam, hari Jumat di bulan Ramadan dianggap sebagai hari yang baik. Tak hanya itu, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga dilaksanakan di siang hari. Jadi pada saat itu, banyak orang yang sedang berpuasa.

3. Bendera dari Seprai

Kain sang Saka Merah putih sebelumnya sudah disiapkan oleh istri Soekarno yang bernama Fatmawati pada 16 Agustus 2023. Namun, kain tersebut sangat kecil karena hanya memiliki panjang sekitar 50 cm.

Karena waktu yang terbatas, akhirnya Fatmawati memutuskan mencari kain yang lebih besar di lemari dan tak lama kemudian ia menemukan seprai putih.

Sementara untuk kain merah, ia mendapatkannya dari seorang pemuda penjual soto bernama Lukas Kastaryo. 

4. Pelaksanaan Sederhana

Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan secara sederhana pada kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta Pusat pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB.

Upacara tersebut dilaksanakan sederhana karena waktu persiapannya sangat terbatas.

5. Soekarno Sakit

Tepat hari kemerdekaan Indonesia, ternyata Soekarno terkena gejala malaria tertiana yang mengakibatkan suhu tubuhnya tinggi. Soekarno bahkan sempat mengeluhkan badannya linu karena demam kepada dokter pribadinya.

Dua jam sebelum upacara kemerdekaan berlangsung, Soekarno masih tertidur pulas dan terbangun pukul 09.00 Wib setelah mendapat perawatan dari dokter.

6. Tiang Bendera dari Bambu

Mengingat terbatasanya persiapan dan waktu, akhirnya tiang bendera yang digunakan untuk mengibarkan sang Saka Merah Putih dibuat secara mendadak menggunakan bambu yang dipersiapkan sesaat sebelum acara dimulai.

7. Kontribusi Jerman

Mesin ketik yang digunakan Sajuti Melik untuk mengetik naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata mesin ketik buatan Jerman pinjaman dari Kolonel DR. Hermann Kandeler komandan Angkatan Laut Jerman (Kriegsmarine) yang berkantor di Gedung PKM (sekarang Pertamina) di Koningsplein (Medan Merdeka Timur).

Penulisan teks proklamasi menggunakan mesin ketik milik angkatan laut Jerman karena sebelumnya di kediaman Laksama Maeda hanya tersedia mesin ketik dengan huruf kanji. Akhirnya sekretaris urusan rumah tangga di rumah Laksamana Maeda bernama Sastsuki Mishima berinisiatif meminjam mesin ketik tersebut.