Penuh Teka Teki, Isi Surat Ratu Mary dari Skotlandia Berhasil Dipecahkan
- Banyak Teka Teki, Isi Surat Ratu Mary dari Skotlandia Berhasil Dipecahkan
Dunia
SKOTLANDIA - Tumpukan surat Ratu Skotlandia, Mary Stuart yang penuh sandi dan teka teki akhirnya berhasil dipecahkan. Kumpulan surat itu dikirim saat ia dipencara oleh penguasa Inggris sekaligus sepupunya sendiri, Ratu Elizabeth I saat ia mendekam di penjara.
Selama 6 tahun berada di penjara, yakni sekitar tahun 1578-1584, ada setidaknya 57 surat yang dikirimkan oleh Mary.
Namun dari seluruh surat tu, 50 surat mengungkapkan isi yang tidak diketahui maknanya oleh sejarawan sebelumnya. Pasalnya, Ratu Mary menuliskan isi surat dengan sejumlah sandi dan kode.
Kini, kode-kode tersebut dipecahkan dengan sistem sandi menggunakan komputer dan manual oleh ilmuwan komputer serta kriptografer George Lasry, pianis, dan profesor musik Norbert Biermann, dan Satoshi Tomokiyo yang merupakan ahli fisika dan paten.
- Baru IPO, Pertamina Geothermal Energy (PGE) Siapkan Investasi Rp24,3 Triliun hingga 2027
- Vale Indonesia (INCO) Resmikan Pembangunan Smelter Nikel Senilai Rp37,5 Triliun di Morowali
- Waspada, Cadangan Minyak RI Hanya Bisa Bertahan 10 Tahun Lagi
"Setelah mengartikan surat-surat itu, saya sangat bingung dan rasanya tidak nyata. Kami memecahkan kode rahasia dari raja dan ratu sebelumnya dan sangat menarik namun dengan Mary, Ratu Skotlandia luar biasa karena kami memiliki begitu banyak surat yang tidak diterbitkan yang dapat diuraikan dan karena dia sangat terkenal," ucap Lasry sebagaimana dikutip dari The Guardian, Selasa, 14 Februari 2023.
Beberapa surat yang berhasil dipecahkan di antaranya dikirim ke duta besar Perancis untuk Inggris Michel de Castelnau de Mauvissiere. Dalam surat tersebut Mary mengeluhkan soal kesehatannya yang memburuk dalam tahanan dan meminta upaya negosiasi dengan Elizabeth untuk pembebasannya.
Selain itu kumpulan surat lainnya juga menuliskan tentang upaya Mary mencoba mencuri hati beberapa pejabat Elizabeth dengan hadiah.
Pada kumpulan surat yang berhasil dikulik oleh peneliti, ditemukan kata 'ma liberte' atau kebebasan saya. Selain itu juga ada 'Walsingham' yang merujuk pada Sir Francis Walsingham yang merupakan kepala mata-mata Ratu Elizabeth I.
Surat-surat itu juga bertuliskan soal Mary yang tidak mempercayai Walsingham dan orang terpercaya Elizabeth, Sir Robert Dudley, Earl of Leicester.
Mary juga menuliskan soal kesedihannya terkait putranya yang disebutnya sebagai 'mon fils'. Sebagaimana diketahui, Putra Mary kelak akan menjadi King James VI of Scotland dan James I of England.
Berdasarkan penuturan tim penulis, surat dari Mary Stuart belum ditemukan secara keseluruhan dan kemungkinan masih ada yang hilang.