<p>Maskapai penerbangan komersil Air Asia tampak terparkir di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jum&#8217;at, 3 Juni 2020. PT Angkasa Pura II (Persero) akan mengkordinasikan permintaan maskapai untuk slot penerbangan, rute penerbangan dan frekuensi penerbangan di dalam satu rute agar kembali terciptanya keseimbangan terhadap tingkat permintaan dari penumpang, saat ini PT Angkasa Pura II mengaku slot terbang di Bandara Soekarno Hatta belum optimal dimanfaatkan oleh maskapai pada masa new normal ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Penuhi Aturan Free Float, Pengendali AirAsia Indonesia Lepas 6 Persen Saham CMPP

  • PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) akhirnya memenuhi kewajiban minimal saham beredar di publik (free float) sebesar 7,5%.

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) melakukan pemenuhan kewajiban minimal saham beredar di publik alias free float sebesar 7,5%. Hal ini terjadi setelah kedua pemegang saham utama perseroan melepas sebagian kepemilikannya.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Airasia Indonesia Indah Permatasari Saugi menjelaskan PT Fersindo Nusaperkasa dan AirAsia Aviation Limited merupakan pemegang saham CMPP yang melepas sebagian kepemilikan sahamnya dengan total persentase 6%.

Ia menyatakan, keduanya masing-masing melepas 320.625.000 lembar saham CMPP atau setara 3%. Transaksi pelepasan saham itu dilaksanakan di pasar negosiasi pada 17 Januari 2022.

Dengan adanya transaksi tersebut, AirAsia Aviation Limited menggenggam 46,25% dari keseluruhan saham CMPP. Sedangkan, Fersindo Nusaperkasa mengempit 46,16% kepemilikan saham. Porsi publik sendiri saat ini pada kisaran 7,59%.

“Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan,” tutur Indah melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 18 Januari 2022.

Ekspansi Bisnis

Sebelumnya, maskapai penerbangan yang berasal dari Malaysia ini mengumumkan rencananya untuk merambah bisnis pesan-antar makanan dengan nama AirAsia Food di Indonesia pada awal 2022. 

Saat ini, perusahaan mulai membuka pendaftaran untuk 1.000 mitra kuliner di seluruh Indonesia. Ekspansi ini dimulai pertama kali di Malaysia, kantor pusat AirAsia pada Mei 2020. Selang setahun kemudian, masuk ke Singapura.

“Kami akan menawarkan layanan pesan-antar makanan dengan harga termurah dengan nilai terbaik, dan memastikan mitra merchant kami dapat menghasilkan keuntungan dari layanan kami, bukannya malah merugi,” kata CEO AirAsia Group Tony Fernandes dikutip dari keterangan resmi, Jumat 24 Desember 2021.

Head of E-Commerce AirAsia Super App Indonesia Arbi Wienandar menambahkan, pada tahap awal kehadiran Airasia Food di Indonesia, perusahaan ingin mengundang seluruh pelaku usaha kuliner untuk bergabung menjadi merchant dan menikmati penawaran komisi penjualan dengan nilai menarik selama tiga bulan pertama untuk memaksimalkan profit.

Di sisi lain, raksasa teknologi lokal, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek melaksanakan kemitraan strategis dengan AirAsia Group dengan menyerahkan operasional Gojek Thailand kepada AirAsia Digital.

Melalui kemitraan tersebut, Gojek akan mendapatkan kepemilikan saham di Super App AirAsia. Nilai pasar Super App AirAsia sendiri diperkirakan mencapai US$1 miliar atau setara Rp14,5 triliun (asumsi kurs Rp14.500 per dolar AS).