Penuhi Cadangan Gas di Jatim, Investasi Proyek Lapangan MBF Capai Rp1,3 Triliun
- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) resmi memberikan persertujuan atas Plant of Development (POD) Lapang
Industri
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) resmi memberikan persertujuan atas Plant of Development (POD) Lapangan MBF Wilayah Kerja Madura Strait.
Diketahui, potensi cadangan Lapangan MBF sebesar 38,04 miliar standar kaki kubik (BSCF) ini akan dioperasikan oleh Husky-CNOOC Madura Limited (HCML).
Pelaksana Tugas Deputi Perencanaan SKK Migas Julius Wiratno menyebut, proyek ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gas di Jawa Timur. Adapun investasi yang disiapkan mencapai US$88 juta atau setara Rp1,3 triliun (asumsi kurs Rp14.800 per dolar Amerika Serikat)
Menurutnya, Lapangan MBF – Wilayah Kerja Madura strait diprediksi onstream pada kuartal III-2023.
“Laju produksi awal akan mencapai 10,05 juta kaki kubik (MMSCFD) dengan produksi puncak sebesar 24 MMSCFD pada 2024,” mengutip keterangan resmi, Jumat, 23 Juli 2021.
- Kementerian PUPR Lanjutkan Pembangunan Jaringan Irigasi Baliase
- Melesat 90 Persen, Agung Podomoro Land Catat Marketing Sales Rp1 Triliun di Semester I-2021
- Harga Emas Hari Ini: Stagnan di Akhir Pekan
Selain itu, proyek ini juga akan berproduksi selama 10 tahun sehingga menjadi salah satu lapangan yang berfungsi menutup kebutuhan gas di Jawa Timur.
Julius optimistis, ia akan berkontribusi pada upaya peningkatan produksi gas nasional pada 2030 sebesar 12 BSCFD.
Rincian pengerjaan proyek meliputi, pengeboran deepening dua sumur pengembangan MBF-A1 dan MBF-A2, pembangunan well head platform, pembangunan pipeline menuju Fasilitas Produksi MDA-MBH, serta modifikasi Fasilitas Lapangan FPU MDA-MBH (install riser balcony and re-arrange /modification topside).
Julis berharap, Husky segera merealisasi kegiatannya. Sebagai informasi, tambahan cadangan terbukti hulu migas dari Januari hingga Juni 2021 sebesar 131,2 juta BOEPD. Kemudian Reserve Replacement Ratio (RRR) sebesar 21,1%.
“Dengan persetujuan POD BMF, maka RRR diharapkan bisa meningkat menjadi 22 persen,” katanya.