Penuhi Kebutuhan Gas Bumi Jateng, PGN Finalisasi Pembangunan Interkoneksi Pipa Gresem – Kalija
Subholding gas pelat merah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tengah mengupayakan penyelesaian proyek interkoneksi Pipa Gresik-Semarang (Gresem) dengan Pipa Kalimantan Jawa Gas (Kalija).
Ekonomi, Fintech & UMKM
Semarang – Subholding gas pelat merah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tengah mengupayakan penyelesaian proyek interkoneksi Pipa Gresik-Semarang (Gresem) dengan Pipa Kalimantan Jawa Gas (Kalija).
Proyek ini akan berguna untuk mengoptimalkan distribusi gas bumi di Jawa Tengah, khususnya mempersiapkan jalur distribusi gas bumi di area Semarang dan Kendal.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Redy Ferryanto mengatakan bahwa finalisasi interkoneksi Pipa Gresem – Kalija akan meningkatkan pemanfaatan gas bumi dari Lapangan Kepodang yang telah di aktivasi kembali.
- Online Trends are Booming (Serial 1): Exploring the Drivers of Indonesia’s Digital Economy
- Ada PPKM Darurat, Harga Daging Ayam Jeblok
- Modernland Realty Raup Marketing Sales Rp341 Miliar pada Kuartal I-2021
Jaringan pipa transmisi Gresem sepanjang 267 km yang dikelola oleh PT Pertamina Gas (Pertagas), memiliki kapasitas pengaliran gas maksimal 400 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Sedangkan Pipa Tranmisi Kalija I yang dikelola oleh PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) dengan panjang sekitar 201 km, telah digunakan untuk memenuhi kebutuhan Pembangkit Listrik Tambak Lorok.
Redy mengatakan, interkoneksi pipa Gresem-Kalija akan bermanfaat untuk menjangkau pengguna gas bumi sektor komersial industri lebih luas lagi.
Dengan demikian, pengembangan niaga gas bumi dengan berbagai moda transportasi baik pipa, CNG dan LNG dapat mempermudah akses gas bumi di wilayah Jateng.
“PGN juga mengupayakan penyelesaian Pipa Jumper dari Tambak Lorok ke Tambak Rejo. Pipa ini diestimasikan selesai pada triwulan II-2021. Apabila sudah terhubung, gas bumi dari Lapangan Kepodang akan dapat utilisasi dan didistribusikan ke pelanggan-pelanggan potensial di wilayah Jawa Tengah,” papar dia, Rabu 7 April 2021.
Di sisi lain, gas dari Lapangan Kepodang diharapkan dapat diutilisasi untuk membangkitkan Stasiun Pengisian Bahan bakar Gas (SPBG) Kaligawe guna pemenuhan kebutuhan CNG sektor transportasi Jawa Tengah.
Interkoneksi Pipa Gresem – Kalija
Aktifnya SPBG Kaligawe dinilai akan membuat penyaluran CNG di Jawa Tengah menjadi lebih efektif dan efisien. Mengingat kebutuhan CNG Jawa Tengah selama ini dipasok dari Jawa Timur.
Baginya, interkoneksi Pipa Gresem – Kalija menjadi momentum bagi PGN sebagai Subholding Gas dalam mendukung percepatan pemanfaatan gas bumi di wilayah-wilayah baru.
Apalagi, di Jawa Tengah terdapat kawasan industri baru yang berpotensi mengonsumsi gas bumi sebagai sumber energi yang efisien, sehingga akan meningkatkan daya saing produk.
- UGM Jadikan Wisma Kagama dan UC Hotel Sebagai Selter COVID-19
- 172 Pinjaman Online Ilegal Resmi Ditutup Lagi
- Wow! BUMN Bangun Layanan Kesehatan Internasional di Sanur Bali
Dengan panjang pipa lebih dari 290 KM di Jawa Tengah, PGN Area Semarang sampai saat ini telah melayani sekitar 5.500 rumah tangga dan 20 pelanggan industri komersial. Secara keseluruhan menyerap sekitar 8,6 BBTUD.
Nantinya Kawasan Industri Kendal juga akan menjadi daerah pengembangan pemanfaatan baru yang kebutuhan gasnya dipenuhi oleh PGN.
Redy bilang, pihaknya akan terus menguatkan bisnis utilisasi gas bumi, serta berupaya untuk memberikan layanan gas bumi yang unggul bagi masyarakat.
“Dengan kembali interkoneksi pipa Gresem-Kalija, juga diharapkan dapat memperkuat portofolio PGN sebagai Subholding Gas dalam menjaga kehandalan infarstruktur dan pasokan gas bumi untuk seluruh sektor domestik,” tuntasnya. (SKO)