<p>Ilustrasi baterai listrik kendaraan dalam mobil Toyota / Pixabay</p>
Industri

Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Kini Semudah Tukar Galon Air

  • JAKARTA – Founder Ezyfast, Nicodemus Suheri menyampaikan bahwa kini proses penukaran baterai kendaraan listrik di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) sangat mudah. Saking mudahnya, ia bahkan menganalogikan kemudahan penukaran baterai kendaraan listrik sama dengan penukaran air mineral galon. “Prosesnya paling gampang. Prinsip penukaran baterai seperti prinsip penukaran galon. Kita menukar galon yang kosong, […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Founder Ezyfast, Nicodemus Suheri menyampaikan bahwa kini proses penukaran baterai kendaraan listrik di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) sangat mudah.

Saking mudahnya, ia bahkan menganalogikan kemudahan penukaran baterai kendaraan listrik sama dengan penukaran air mineral galon.

“Prosesnya paling gampang. Prinsip penukaran baterai seperti prinsip penukaran galon. Kita menukar galon yang kosong, kita diberikan yang sudah diisi. Untuk pengisian, biarkan mesin yang melakukannya,” kata Nicodemus dalam peluncuran SPBKLU secara virtual, Selasa, 3 November 2020.

Selain Ezyfast, badan usaha lain yang mendukung operasional SPBKLU adalah OYIKA. Dalam hal ini, OYIKA melakukan perakitan baterai pintar yang berkemampuan Internet of Things (IoT).

OYIKA berkerjasama dengan beberapa produsen sepeda motor listrik buatan Indonesia dengan memodifikasi kendaraan bermotor menjadi sepeda motor listrik pintar melalui penggabungan baterai pintar portabel OYIKA, jaringan stasiun pengisian daya SPBKLU, dan aplikasi telepon pintar.

“OYIKA merasa bangga menjadi bagian dari Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai di Indonesia,” teranga Direktur Utama OYIKA, Larry Lim.

SPBKLU Makin Diperbanyak

Saat ini telah tersedia 11 SPBKLU yang tersebar di Jakarta pada uji coba tahap awal. Ke depan, OYIKA berencana memasang 1000 SPBKLU di Jakarta pada 2021.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata siap menyukseskan program pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan berbasis listrik.

“Kami terbuka untuk berkolaborasi dengan semua pelaku industri, terutama yang akan menciptakan nilai tambah untuk perokonomian nasional,” ujar Ridzki.

Menurut data Ridzky, ekosistem Kendaraan Berbasis Listrik (KBL) Grab di Indonesia kini tersedia lebih dari 5.000 armada, baik berupa motor dua roda, e-scooter, dan empat roda. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29% pada 2030.

Untuk itu, Grab bekerjasama dengan KYMCO melakukan pilot project untuk menyediakan armada kendaraan berbasis listrik dan fasilitas pendukung penukaran baterai yang juga didukung oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN di kantor UP3 Cikokol.